GLOBALSULTENG.COM, PARIMO – Warga Kecamatan Taopa dan Moutong, Kabupaten Parimo mendesak aparat penegak hukum untuk menghentikan aktivitas pertambangan ilegal di Hulu Sungai Taopa.
Pasalnya, aktivitas pertambangan di Sungai Hulu Taopa Parimo telah mencemari air dan merugikan masyarakat sekitar.
Kepala Desa Tulandenggi Sibatang Thamrin Hasan menyampaikan bahwa sekitar 50 alat berat telah beroperasi di 7 titik disepanjang Sungai Taopa Parimo.
Bahkan, aktivitas ilegal itu telah berlangsung selama 7 bulan terakhir hingga kualitas air mengalami pencemaran parah.
Padahal, warga yang sebelumnya mengandalkan sungai untuk kebutuhan sehari-hari saat ini tak bisa lagi digunakan.
“Bukan hanya keruh, tapi sudah berlumpur, warga tidak bisa lagi menggunakannya untuk mandi, apalagi untuk kebutuhan sehari-hari,” ucapnya, Rabu (5/2/2025).
Kata Thamrin Hasan, dampak aktivitas tambang ilegal telah mengganggu kesehatan masyarakat.
“Banyak warga mengalami gatal-gatal setelah mandi di sungai,” ujarnya.
“Hampir 80 persen warga yang sebelumnya menggunakan air Sungai Taopa kini tidak bisa lagi memanfaatkannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, ladang pertanian akibat aktivitas tambang ilegal ini semakin terasa di sektor pertanian dan terancam gagal panen akibat banjir lumpur dari aktivitas tambang.
“Ada warga saya yang bertani cabai (rica) sudah gagal panen, tambak udang dan bandeng juga terancam, padahal baru satu kali banjir,” tuturnya.
Selain itu, ekosistem pesisir juga mulai terancam. Hutan mangrove seluas 30 hektare di muara Sungai Taopa yang selama ini dilestarikan kini berada dalam kondisi kritis akibat sedimentasi lumpur tambang.
“Kalau lumpur terus naik, mangrove pasti mati, padahal ini penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan,” jelasnya.
Olehnya, warga mendesak aparat penegak hukum, pemerintah Kabupaten Parimo dan Pemerintah Provinsi Sulteng segera menutup tambang ilegal tersebut.
“Kami minta tambang ilegal ini ditutup, tangkap para pemodal dan semua pihak yang terlibat, pelakunya sudah terdeteksi, jika tidak ada tindakan tegas kami akan menggelar aksi lebih besar dalam waktu dekat,” katanya.