GLOBALSULTENG.COM, PALU – Polemik terkait pembangunan kembali Mall Tatura Palu mencuat dalam debat perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Palu, Senin 21 Oktober 2024.
Dalam acara yang berlangsung di Best Western Hotel tersebut, isu dana klaim asuransi sebesar Rp 87 miliar yang telah habis sebelum pembangunan mall tersebut selesai menjadi topik panas.
Calon nomor urut 3, Muhammad J Wartabone, mempertanyakan strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Mall Tatura kepada petahana, Hadianto Rasyid, calon nomor urut 2.
Baca juga: Anwar Hafid Bangun Rumah Sakit Regional di Luwuk, Jadi Pusat Rujukan 5 Kabupaten Ini
Hadianto menjawab dengan menegaskan bahwa dana klaim asuransi sebesar Rp 87 miliar telah habis sebelum dia menjabat pada 2021.
Kata Hadianto, pembangunan kembali Mall Tatura memerlukan dana sekitar Rp500 miliar jauh melebihi kemampuan APBD Palu yang hanya Rp1,2 triliun per tahun.
“Kita pernah mengajukan pinjaman untuk pembangunan, tapi itu akan meninggalkan utang bagi pemimpin berikutnya,” ucap Hadianto, sembari menyatakan bahwa pembangunan Mall Tatura bukan prioritas dalam programnya.
Mendengar pernyataan itu, J Wartabone menekankan bahwa seorang pemimpin harus berani mencari solusi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jika sudah menjadi pemimpin, harus berani mencari solusi,” kata Wartabone.
Sementara itu, Hidayat yang berpasangan dengan Andi Nur B Lamakarate dengan nomor urut 1 memberi jawaban usai debat tersebut. karena keterbatasan waktu menjelaskan saat sesi debat KPU.
Kata Hidayat, jika Hadianto selaku petahana menanyakan soal dana asuransi sebesar 87 milyar kepada dirinya yang sebelumnya menjabat Walikota Palu, adalah salah alamat.
Pasalnya, persoalan pembangunan dan pengelolaan mall itu dilakukan oleh PT. Citra Nuansa Elok (CNE) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pemerintah Kota Palu sebagai pemilik saham.
Seharusnya, selaku pemerintah setelah saya, Hadianto mestinya melakukan evaluasi terhadap PT CNE mengenai angaran tersebut apakah masih ada atau tidak dan anggaran telah dibelanjakan saat melanjutkan pembangunan itu.
Karena, soal bisa dilanjutkan atau tidak pembangunan mall diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bukan pemerintah kota Palu.
Sepengetahuannya, rencanya mall itu akan dibangan 7 lantai. 2 lantai kebawah sebagai basemant dan 5 lantai keatas.
Ia berani meletakan batu pertama pembangunan mall saat itu, karena ada dana pembangunannya dan rencana investasi pihak swasta.
Saat dirinya tidak lagi mejabat, Direktur Utama PT CNE pernah menginformasikan bahwa perwakilan yang akan menginvestasikan dananya untuk pembangunan mall tiba di Kota Palu dan mau bertemu pemkot Palu selaku pemegang saham terbesar.
Namun, kata Muhamad Sandiri atau Memet, seperti ditirukan Hidayat saat wawancara di kediamannya, bahwa pihak pemkot Palu tidak mau bertemu investor itu sehingga mereka kembali ke Jakarta.
“Memet sampaikan ke saya, bahwa katanya pihak investor yang kita acari dahulu, sudah sepakat berinvestasi ke mall, datang dan mau menemui pihak pemkot Palu, tapi katanya pemkot tidak mau, eh akhirnya mereka balik ke Jakarta,” kata Hidayat.
“Padahal, kalau tidak salah, investasi itu sekitar 280 milyar,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, bahwa dirinya mendengar informasi bahwa pihak pemerintah tengah mencari investor lain untuk melanjutkan pembangunan mall itu.
“Saya dengar katanya pemkot mencari investor lain, mungkin mereka tidak mau dengan investor yang saya cari itu,” ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Palu memiliki saham sekitar 98,8 persen atas kepemilikan Mall Tatura melalui PT Citra Nuansa Elok (CNE) selaku BUMD dan sisanya milik Hidayat. Itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kantor DPRD Kota Palu 2 September 2021 lalu.
Dalam RDP itu, Muhamad Sandiri selaku Direktur Utama PT. Citra Nuansa Elok juga menjelaskan soal pembekuan aktiftas keuangan perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada Kamis 19 Agustus 2021dan selanjutnya dilakukan audit eksternal oleh Inspektorat Daerah Kota Palu dan Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan (BPKP) sebagai bentuk evaluasi.
Saat peletakan batu pertama, Direktur Utama CNE Mohammad Sandiri mengatakan sumber pembiayaan pembangunan kostruksi pusat perbelanjaan itu diambil dari klaim asuransi dan pinjaman perbankan.
“Sumber dana klaim asuransi sebesar Rp86 miliar lebih di tambah pembiayaan perbankan sekitar Rp250 miliar. Pengembalian pinjaman enam sampai 10 tahun ke depan,” tuturnya.
Menurut Sandiri, progress pengerjaan konstruksi pembangunan mall tatura telah mencapai 50 persen, namun telah dihentikan melalui RUPS-LB hingga saat ini.
Sementara Direktur Operasional PT.CNE Mohammad Rizal telah melayangkan surat tembusan kepada Pemkot Palu terkait pembekuan keuangan dana PT.CNE yang bertentangan dengan undang-undang nomor 13 tahun 2003 terkait dengan hak gaji karyawan yang belum terbayarkan akibat pembekuan tersebut.
Sementara hasil audit menerangkan bahwa saham PT CNE masih ada sekitar 0,4 persen atau sekitar 750 juta rupiah, seperti yang disebutkan oleh asisten Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu, Husaema.
“Setelah saya membaca dengan baik, bahwa saham PT.CNE tidak ada alias Nol. Menurut dia ada 0,4 persen, tetapi pemahaman saya, setelah saya pelajari, Nol. Ini pemeriksaan BPKP disikapi oleh pemerintah. BPKP sampaikan, sahamnya PT. CNE Nol, jadi kita mau apa. Berdasarkan hasil dari BPKP, kata direktur PT.CNE ada saham 0,4 persen alias 750 juta rupiah, itu tidak ada, Nol,” katanya.
Pihak pemkot Palu melalui laman https://bpkad.palukota.go.id/ edisi 19 September 2022 terlihat Wali Kota Palu Hadianto Rasyid berfoto bersama Hidayat (pemilik saham MTP) dan sejumlah pihak. Konon, foto bersama tersebut usai menggelar rapat bersama Nusantara Halid Holding Group NH Internasional PTE LTD Singapore yakni Direktur Utama Sofyan Markarma dan Komisaris Andi M. Zunnun Armin Nurdin Halid yang berencana menjadi investor atas PT. Citra Nuansa Elok (CNE) guna pembangunan kembali MTP.
Hadir pula dalam rapat itu Direktur Utama PT. CNE, Muhammad Sandiri, La Anto, Konsultan Pemasaran Mall Tatura/Presiden Direktur PT. Talenta Cahaya Sukses, Cicilia Rosalinda.
Hasil rapat koordinasi tersebut, Wali Kota Hadi menyambut baik keinginan investor Group Nurdin Halid (NH) yang akan berinvestasi pada PT. CNE Mall Tatura Palu.












