GLOBALSULTENG.COM, BALUT – Seorang ibu rumah tangga di Desa Tinakin Laut, Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut Hasna (32) mengeluhkan lambannya bantuan pemerintah untuk mengembangkan usaha nelayan di kampungnya.
Meski sudah berulang kali didata untuk mendapatkan bantuan perikanan, realisasi bantuan tersebut tak kunjung datang.
“Kita butuh bantuan untuk tingkatkan ekonomi, kita butuh karamba yang bagus (untuk budidaya ikan), selama ini kita cuma didata saja, tapi tidak ada juga (bantuan yang terealisasi),” ucapnya.
Hasna mengandalkan penghasilan suaminya yang bekerja sebagai nelayan, namun hasil tangkapan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Meskipun hasil tangkapan melimpah, mereka kesulitan memasarkan ikan karena harga jual rendah saat pasokan berlimpah.
Baca juga: Abdul Karim Aljufri dan Pimpinan Pemuda Klasis GKST Bahas Infrastruktur Pelayanan Jemaat
“Kalau lagi banjir ikan biasa kita mau kasih ke pabrik tidak diterima, dipasar juga banyak ikan, jadi kita juga kalau ikan banjir murah sekali jualnya, kadang kita kasih-kasih ke tetangga saja,” ujarnya.
Dia berharap ada industri besar yang bisa menampung seluruh hasil tangkapan ikan, sehingga mereka tidak lagi kesulitan dalam memasarkan.
Dalam safari politiknya di wilayah Kabupaten Banggai Laut, bakal calon gubernur Sulteng Ahmad Ali menyatakan keyakinannya bahwa nelayan dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi jika pemerintah mendukung dengan fasilitas dan jaminan kesejahteraan yang memadai.
Ahmad Ali menyempatkan diri blusukan dan menyapa masyarakat nelayan di Desa Tinakin Laut sebelum bertemu dengan warga di Desa Lokotoy dan Desa Dodung.
“Selama ini nelayan dipandang sebagai profesi yang tidak menjanjikan karena pemerintah tidak hadir untuk melindungi dan menjamin para nelayan,” kata Ahmad Ali.
Ahmad Ali berjanji akan mendukung pembangunan industri perikanan di Banggai Laut agar nelayan tidak lagi kesulitan memasarkan hasil tangkapan dan harga tidak dikendalikan oleh tengkulak.
“Saya harus memberikan perlindungan penuh kepada masyarakat Sulawesi Tengah, kepada para nelayan, saya mau kedepan hadir industri perikanan di Banggai Laut, saya ingin ikan dari Banggai Laut langsung terbang ke IKN (Ibu Kota Nusantara) dengan didukung infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah,” tuturnya.
Dia menyatakan, pentingnya melengkapi alat tangkap yang memenuhi standar modern dan menghindari tengkulak yang mempermainkan nelayan.
“Nanti semua hasil tangkapannya tidak ada lagi yang dibuang, kita akan bangun pabrik-pabrik es di Banggai Laut, tapi butuh kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi untuk menjalankan semua program itu, saya merindukan masyarakat di sini jadi nelayan modern, ada industri perikanan dan pengalengan,” jelasnya.
Ahmad Ali menambahkan, pentingnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai bapak angkat para nelayan.
“Saya yakin potensi perikanan di Sulteng khususnya di Banggai Laut, dapat lebih baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan para nelayan,” pungkasnya.