Seputar Sulteng

Fenny Sangkaning Rahayu, Cetak Sejarah Sebagai Pemimpin Perempuan Pertama di Desa Simpang Dua Banggai

Global Sulteng
×

Fenny Sangkaning Rahayu, Cetak Sejarah Sebagai Pemimpin Perempuan Pertama di Desa Simpang Dua Banggai

Sebarkan artikel ini
Fenny Sangkaning Rahayu, Cetak Sejarah Sebagai Pemimpin Perempuan Pertama di Desa Simpang Dua Banggai
Fenny Sangkaning Rahayu, Kepala Desa Simpang Dua, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai mencatatkan sejarah sebagai Kades perempuan pertama di desanya setelah memenangkan Pilkades serentak tahun 2021. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM, BANGGAI – Fenny Sangkaning Rahayu, Kepala Desa Simpang Dua, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai mencatatkan sejarah sebagai Kades perempuan pertama di desanya setelah memenangkan Pilkades serentak tahun 2021.

Fenny Sangkaning Rahayu termotivasi maju sebagai Kades berangkat dari keinginannya menuntaskan seluruh keluhan masyarakat termasuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Fenny Sangkaning Rahayu juga terbilang baru dalam dunia birokrasi.

Sebelum menjabat sebagai Kades, Fenny Sangkaning Rahayu ternyata tidak tinggal di desa Simpang Dua Banggai.

Baca juga: Foto Ahmad Ali dan Hidayat Lamakarate Beredar di Media Sosial Pasca Golkar Keluarkan B1KWK, Pakai Simbol Jari AA-AKA

Pasalnya, sebelum menjabat sebagai kepala desa, dirinya bersama sang suami bekerja diperusahaan tambang dan berpindah-pindah penempatan.

Namun, karena ada covid dan orang tuanya sedang sakit, sehingga dirinya memutuskan untuk pulang ke Desa Simpang Dua Banggai.

Saat berada di Desa Simpang Dua, wanita yang kerap disapa Fenny ini ikut menjadi bagian dari pendamping Komunitas Adat Terpencil (KAT).

Berselang waktu, dirinya mencalonkan sebagai calon kepada desa atas dorongan dari rekan-rekan di KAT dan sejumlah masyarakat.

Wanita yang kerap disaa Fenny ini juga mempunyai satu anak dan selalu mengajarkan tentang kejujuran dan profesionalisme.

Dalam pemerintahan desa, kejujuran dan profesionalisme tetap dijunjungnya demi menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan.

Niat baik wanita berumur 47 tahun ini untuk membangun Desa Simpang Dua Banggai tentunya harus mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan.

Sehingga, Desa Simpang Dua Banggai bisa berkembang sampai menjadi desa yang sejahtera dan berprestasi.

Baca juga: Ketum Golkar Airlangga Hartarto Berikan B1KWK ke Ahmad Ali, Bagaimana Nasib Petahana di Pilkada Sulteng 2024?

Fenny terbilang pemimpin yang cekatan dan mampu mendengar seluruh keluhan-keluhan masyarakatnya. Terbukti saat dirinya menjabat, Desa Simpang Dua Banggai setiap tahunnya mendapatkan anggaran Rp 200 juta dari Tahun 2022 sampai 2024 untuk pengerjaan drainase.

Kemudian, dana-dana pokir dikelola dengan baik seperti pembangunan rumah layak huni, bantuan untuk kelompok tani, bantuan keyboard untuk Gereja Galelaa dan lain sebagainya.