GLOBALSULTENG.COM, PALU – Beberapa bulan belakangan ini, masyarakat Kota Palu diresahkan dengan adanya komplotan geng motor.
Bahkan, para pemuda yang masuk dalam geng motor ini mayoritas masih berstatus sebagai pelajar jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Aksi para geng motor di Kota Palu ini kerap membuat keonaran. Tak tanggung-tanggung, para geng motor akan menyakiti orang-orang yang tidak bersalah.
Komplotan yang identik dengan aksi kriminal itu kerap berkeliaran di hari-hari libur seperti Sabtu dan Minggu.
Tentunya, warga yang hendak keluar apalagi di malam hari berpotensi akan menjadi korban dari para geng motor tersebut.
Knalpot brong yang dipasang di motor para komplotan geng motor itu juga kerap membuat masyarakat terganggu. Tujuan knalpot brong itu dipasang untuk mencari ketenaran ketika melintasi jalan raya.
Baca juga: Geng Motor di Palu Ditangkap Polisi, Didominasi Pelajar
Aparat kepolisian dari Polresta Palu gencar melalukan patroli untuk menindak para pelaku yang terlibat dalam geng motor itu seperti penangkapan di hari Sabtu 13 Januari 2024 malam di Lorong Bidan, Jl Cendrawasih.
Sebanyak 96 orang remaja berhasil ditangkap. Naasnya, 84 orang diantaranya masih pelajar SMP-SMA dan 12 lainnya bukan pelajar (putus sekolah).
Dibalik penangkapan itu, ada hal yang mengejutkan aparat kepolisian. Ternyata para pelajar berserta rekan-rekannya yang putus sekolah itu membawa barang tajam berupa busur dan pisau.
Tak lain, tujuannya untuk melukai warga, entah yang bermasalah atau tidak bermasalah dengan mereka.
Baca juga: PETI di Malempak Tolitoli, Pemilik Modal Jadi Tersangka
“Informasi yang kami dapatkan, para remaja ini akan melakukan penyerangan tapi segera kita hentikan,” kata Kapolresta Palu Kombes Pol Barliansyah, Minggu (14/1/2024).
Semua pelaku geng motor yang telah berhasil ditangkap itu sudah diamankan di Polresta Palu agar mendapatkan pembinaan.
Kemudian, para pelaku geng motor itu akan dimintai keterangan untuk proses penyelidikan pelaku lainnya.
Para orang tua juga akan dipanggil penyidik, agar membuat surat peryataan untuk mendidik anak-anaknya dengan baik.
Pendataan sekolah-sekolah juga akan dilaksanakan dan mengingatkan agar Kepala Sekolah ditempat pelaku menempuh pendidikan untuk segera ikut membina para muridnya.
Data lengkap barang bukti yang berhasil disita polisi berupa 8 busur, 2 pisau, 1 topeng putih, 1 handgrip (peninju), 1 jam tangan, 67 unit motor dan 10 bendera.
Baca juga: Oknum Pejabat Pemkab Donggala Jadi Tersangka Dugaan Korupsi TTG
Meski didapatkan 10 bendera, ternyata seluruh pelaku itu berasal dari 17 geng motor. Berikut nama-nama geng motor dari 96 orang pelaku:
-Tanpa Nama: 12 orang
-Simpang 3: 3 orang.
-Anap Neo: 5 orang.
-Devil: 2 orang.
-Tanza: 6 orang.
-D’Saster: 3 orang.
-Pogesta: 10 orang.
-Formery: 6 orang.
-Las Vegas: 16 orang.
-Tesos 21: 6 orang.
-Asteban: 3 orang.
-X Boy: 4 orang.
-Sarkopa: 5 orang.
-Magalax: 8 orang.
-Dego-Dego: 1 orang.
-Pondok: 3 orang.
-Nubiteks: 3 orang.