Nasional

Kata Risharyudi Triwibowo Usai Moge Disita KPK Buntut Kasus Dugaan Pemerasan Calon TKA

Global Sulteng
×

Kata Risharyudi Triwibowo Usai Moge Disita KPK Buntut Kasus Dugaan Pemerasan Calon TKA

Sebarkan artikel ini
Editor: Rian Afdhal
Kata Risharyudi Triwibowo Usai Moge Disita KPK Buntut Kasus Dugaan Pemerasan Calon TKA
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita satu unit Motor Gede (Moge) Harley Davidson milik eks Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yakni Risharyudi Triwibowo yang saat ini menjabat Bupati Buol. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita satu unit Motor Gede (Moge) Harley Davidson milik eks Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yakni Risharyudi Triwibowo yang saat ini menjabat Bupati Buol.

Moge yang disita pada Senin 21 Juli 2025 itu telah disimpan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Barang Rampasan (Rupbasan) KPK di Cawang, Jakarta Timur.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Penyitaan Moge milik Risharyudi Triwibowo diduga ada kaitannya dengan kasus dugaan pemerasan dalam pengurusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan penerimaan gratifikasi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Baca juga: Kasus Investasi Bodong OMC Naik Tahap Penyidikan, Polda Sulteng: Ditemukan Pidana

“KPK menyita satu unit kendaraan roda dua terkait perkara Kemnaker. Penyitaan dilakukan dari Sdr. RYT (mantan Stafsus Menteri),” ucap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Selasa (22/7/2025, dikutip dari CNN Indonesia.

Bahkan, dalam kasus ini KPK telah menetapkan 8 orang tersangka dan 4 diantaranya telah ditahan sejak 17 Juli hingga 5 Agustus 2025 atau 20 hari pertama.

Nama-nama yang telah ditahan yakni Devi Angraeni (Direktur PPTKA 2024–2025 dan eks Koordinator Uji Kelayakan Pengesahan PPTKA 2020–2024), Wisnu Pramono (Direktur PPTKA 2017–2019), Haryanto (Dirjen Binapenta 2024–2025 dan eks Direktur PPTKA 2019–2024) serta Suhartono (Dirjen Binapenta & PKK Kemnaker 2020–2023).

Sementara, 4 tersangka lainnya bernama Gatot Widiartono (eks Kasubdit Maritim dan Pertanian serta PPK PPTKA), Putri Citra Wahyoe (Staf Direktorat PPTKA 2019–2024), Jamal Shodiqin, dan Alfa Eshad. Mereka belum ditahan, tetapi dicegat ke luar negeri.

KPK membeberkan bahwa lebih dari 85 orang pegawai Kemnaker diduga menerima uang hasil pemerasan terkait pengurusan RPTKA, diluar dari 8 tersangka utama.

Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan uang yang diterima puluhan pegawai itu ‘dua mingguan’ dari pengurusan TKA.

Sejumlah uang yang didapatkan dari hasil dugaan pemerasan itu dipakai untuk kepentingan pribadi termasuk membeli aset atas nama sendiri maupun keluarga.

“Para pihak tersebut menggunakan uang itu untuk kepentingan pribadi dan membeli aset atas nama sendiri maupun keluarga,” ujar Setyo Budiyanto saat konferensi pers di Kantor KPK, Kamis (17/7/2025).

Sementara, Pelaksana Tugas Deputi Penindakan Asep Guntur Rahayu menambahkan bahwa penyidik masih mendalami unsur mens rea (niat jahat) dari para penerima uang, guna menentukan pertanggung jawaban pidana.

“Penyidik akan meneliti siapa saja yang memenuhi unsur mens rea. Kita tidak bisa serta-merta kenakan pasal turut serta (Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP),” tuturnya.

Buntut penyitaan itu, Bupati Buol Risharyudi Triwibowo mengatakan bahwa memang dirinya telah diperiksa KPK dalam kasus tersebut.

Tanpa ditanya penyidik, kata Risharyudi, dirinya juga mengaku pernah menerima sesuatu tanpa meminta.

“Disaat itu saya menambahkan (tanpa ditanya penyidik) pernah menerima sesuatu tanpa meminta dan sesuatu itu saya belikan motor,” kata Risharyudi saat dikonfirmasi media, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Terseret Dugaan Pemerasan Calon TKA Saat Jabat Stafsus Menaker, Moge Milik Bupati Buol Risharyudi Triwibowo Disita KPK

Dia menambahkan, motor tersebut akan dikembalikan pasca mengetahui sumber dana itu dari kegiatan yang menyimpang.

“Motor itu sekarang mau saya kembalikan setelah tau sumbernya dari kegiatan tidak benar karena sejak tau tentang itu perasaan hati saya tidak enak, setelah dikembalikan alhamdulillah perasaan saya nyaman,” jelasnya.