GLOBALSULTENG.COM, POSO – Tim SAR gabungan berhasil menemukan lansia bernama Deda Tokao (79) yang hilang di kawasan Sungai Lerian, Perkebunan Desa Betue, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso, Jumat (4/7/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu Muh Rizal mengatakan korban ditemukan sekitar 585 meter dari lokasi kejadian.
Kata Rizal, tim SAR gabungan dibagi menjadi 2 Search and Rescue Unit (SRU). Adapun untuk SRU 1 melakukan pencarian ke arah tenggara dan SRU 2 menyisir area kebun milik anak korban yang berada di sekitar Desa Betue Poso.
“Alhamdulillah, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat dan telah diserahkan kepada pihak keluarga,” ujarnya.
Baca juga: Penemuan Mayat Pria di Huntap Tondo II Palu, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Diketahui, unsur yang terlibat dalam pencarian yaitu KPP Palu, Bhabinkamtibmas, Pemerintah Desa Betue dan masyarakat setempat.
Sebelumnya diberitakan, seorang lansia bernama Deda Tokao (79) dikabarkan hilang di sekitar kawasan Sungai Lerian, Perkebunan Desa Betue, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu Muh Rizal mengatakan mulanya lansia tersebut berpamitan kepada keluarga untuk mencari kayu di sekitar Sungai Desa Betue Poso pada 2 Juli 2025.
“Menurut laporan keluarga, korban keluar rumah untuk mencari kayu di sekitar sungai namun tidak kunjung kembali,” ucapnya, Jumat (4/7/2025).
Menurut Rizal, warga setempat juga sempat melihat korban sekitar 200 meter dari jembatan gantung Desa Betue Poso. Upaya pencarian awal telah dilakukan warga namun belum menemukan korban.
Kata Rizal, di lokasi tersebut juga ditemukan jejak berupa sayuran yang layu, tumpukan kayu bakar dan jejak kaki yang diduga milik korban berjarak sekitar 300-500 meter dari sungai.
“Setelah kami dapatkan informasi, personel langsung diterjunkan untuk membantu pencarian korban, estimasi sampai sekitar 3 jam dengan jarak darat 134 kilometer,” ujarnya.
Baca juga: Sekprov Novalina Wiswadewa Sebut Perjalanan Dinas Wajib Dapat Persetujuan Gubernur Sulteng
Rizal menambahkan, peralatan yang digunakan untuk pencairan meliputi perahu karet, peralatan SAR jungle, peralatan komunikasi, satu set alat navigasi, peralatan medis, serta perlengkapan evakuasi.
“Kami berkoordinasi dengan potensi SAR yang ada di lokasi untuk mempercepat proses pencarian, mohon doa dan dukungan semua pihak agar korban segera ditemukan dalam keadaan selamat,” tuturnya.