GLOBALSULTENG.COM, PALU – Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Bonang Batuaji menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku penembakan pemulung di Kota Palu.
Hal itu diungkapkan saat pertemuan dengan keluarga korban di Markas Detasemen TNI AU di Kota Palu, Jumat (12/7/2024).
“Kami tidak akan mentolerir tindakan semacam ini, anggota TNI yang melakukan penembakan menggunakan senapan angin akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ucapnya.
Adapun pelaku penembakan terhadap seorang pemulung itu adalah perwira yang menjabat sebagai Komandan Detasemen TNI AU Pangkalan Udara (Danden Lanud) Mutiara Palu berinisial SA.
Baca juga: Pemulung Ditembak Oknum TNI AU di Kota Palu, Tambah Daftar Kasus Kekerasan Libatkan Aparat Militer
“Saat ini polisi militer TNI AU sedang melaksanakan proses hukum secara militer kepada pelaku (kapten SA),” ujarnya.
Bonang Batuaji berkomitmen untuk memastikan korban mendapatkan keadilan dalam kasus tersebut.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita pemulung bernama Jerni (25) diduga menjadi korban penembakan oknum TNI AU di kompleks Rumah Dinas TNI Angkata Udara, Jl Dewi Sartika Kota Palu.
Peristiwa pemulung ditembak oknum TNI AU itu terjadi pada, Kamis 11 Juni 2024 sekitar pukul 16.30 wita.
Pemulung itu merupakan warga di Dusun 3 Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi.
Akibat penembakan itu, Jerni mengalami luka serius dan harus menjalani operasi.
Peristiwa ini bermula saat korban memasuki kompleks Rumah Dinas TNI AU untuk mencari sisa kardus dan botol bekas air mineral.
Meski sempat dilarang, korban tetap memaksa dengan alasan mencari barang bekas di belakang Rumah Dinas tersebut.
Setelah itu, seorang oknum TNI AU keluar dari asrama membawa senapan angin dan menembak korban dibagian pinggang sebelah kiri.
“Kami cuma ingin mengambil botol bekas air mineral, terus dia keluar dan langsung tembak saya pakai senapan angin,” ucapnya saat menjalani perawatan di RSU Samaritan Palu.
Menurut korban, dirinya dan rekannya sesama pemulung juga diancam dengan menggunakan pedang katana.
Baca juga: Terima B1KWK dari NasDem Maju di Pilkada Sulteng 2024, Ahmad Ali Singgung Politisi Cocoklogi
“Abis (selesai) dia tembak, dia kejar kami dengan samurai (pedang katana), dia (oknum TNI AU) bilang dia mau bunuh kami,” ujarnya.
Jerni mengaku tidak bisa bergerak akibat rasa sakit yang dirasakannya pasca ditembak. oknum tersebut.