GLOBALSULTENG.COM, PALU – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengadakan berbagai macam lomba rangkaian Malam Penganugrahan KPID Award 2024.
Kategori yang diperlombakan khusus untuk lembaga penyiaran televisi maupun radio diantaranya talkshow, iklan layanan masyarakat, feature, presenter (pria/wanita) dan berita jurnalistik.
Adapun tema yang diangkat adalah Ecogreen dan Educast Broadcast; Inspirasi Siaran Sehat Ramah Lingkungan. Karya yang diikutsertakan dalam perlombaan harus original dan bukan pesanan dari klien.
Penyetoran materi perlombaan sudah dibuka sejak 27 Desember 2023 dan akan berakhir 30 Januari 2024 pukul 16.00 wita.
Wakil Ketua KPID Sulteng Andi Kaimuddin menyebut, karya yang diperlombakan harus ditayangkan sejak periode 1-31 Desember 2023.
“Catatan KPID Sulteng, ada 56 lembaga pemyiaran, tetapi yang izinnya masih aktif sekitar 51 dan itu diundang ikut lomba,” kata Andi.
Baca juga: 66.234 KPPS di Sulteng Resmi Dilantik, Segini Besaran Gaji dan Biaya Perlindungannya
Dewan juri dalam kegiatan itu berasal dari jurnalis kebudayaan, aktivis literasi dan tokoh lembaga perguruan tinggi.
Menurut Andi, pihaknya sengaja tidak mempublikasikan para dewan juri demi mengantisipasi adanya pendekatan yang dilakukan oleh peserta.
“Nanti akan ada tiga nominasi ternaik yang akan ditampilkan pada malam penganugrahan KPID Award di 28 Februari 2024 sesuai penilaian dewan juri,” tuturnya.
Dalam acara malam penganugrahan KPID Award 2024 akan dihadiri 9 Komisioner KPI Pusat.
Sementara, Ketua KPID Sulteng Indra Yosvidar menyatakan bahwa malam penganugrahan KPID Award ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada lembaga penyiaran baik televisi dan radio jejaring nasional maupun lokal.
Baca juga: Gaji PNS dan PPPK di Sulteng Belum Dibayar Pemerintah
“Malam Penganugrahan ini kegiatan tahunan yang dilaksanakan KPID Sulteng dan KPID lainnya di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya memilih tema lingkungan didasari atas adanya berbagai macam permasahalaan yang terjadi di Sulteng.
“Kalau tahun kemarin kita ambil tema Negeri Seribu Megalit, tetapi tahun ini kita sesuaikan dengan situasi yang saat ini banyak disoroti publik yaitu masalah lingkungan,” ujarnya.