GLOBALSULTENG.COM, PALU – Gubernur Anwar Hafid berencana akan bekerjasama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan Kementerian teknis lainnya agar bisa mendorong lulusan SMA serta SMK asal Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk dapat kerja ke luar negeri.
Kata Anwar Hafid, pentingnya menghadirkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang terakreditasi di seluruh Kabupaten/Kota sebagai lembaga vokasional untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan siap kerja dengan jaminan sertifikat kompetensi.
Selain itu, pemerintah juga akan menanggung biaya pendidikan bagi anak-anak lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memilih melanjutkan ke perguruan tinggi.
Menurut Anwar Hafid, mayoritas lulusan SMA dan SMK di Sulteng memilih segera bekerja. Bahkan, tak sedikit yang ingin kerja ke luar negeri.
“Mereka mempunyai hasrat yang besar untuk menjadi pahlawan keluarga dengan mencari nafkah secara mandiri agar ekonomi keluarga terbantu,” ucapnya saat bertemu Menteri P2MI di Palu, Sabtu (5/4/2025).
Namun, kata Anwar Hafid di balik motivasi mulia itu tersimpan tantangan besar seperti minimnya keterampilan, risiko eksploitasi dan kesenjangan peluang kerja bagi fresh graduate yang minim pengalaman kerja.
“Kami berharap dukungan dan perhatian pak Menteri sebagai perwakilan Sulteng di pusat,” ujarnya.
Disisi lain, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding berkomitmen untuk mendorong Kementerian terkait berkolaborasi dengan Pemprov Sulteng mendorong para lulusan SMA dan SMK kerja ke luar negeri.
Baca juga: Viral Suami Gerebek Istri Selingkuh dengan Pria Lain di Kos-kosan di Masigi Parimo
Abdul Kadir Karding juga mendorong penguasaan bahasa inggris kepada para lulusan SMA dan SMK di Sulteng. Hal itu dilakukan agar bisa berkomunikasi serta diterima dengan baik di negara penempatan.
Dia juga menambahkan, pihaknya mempunyai program strategis dalam meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja migran seperti layanan help desk PMI serta program PMI Purna Berdaya.
“Ini panggilan kami sebagai anak daerah untuk berkontribusi bagi tanah kelahiran,” tuturnya.












