Nasional

Raker Efisiensi Anggaran, Anggota DPR RI Sebut Penerimaan PPPK Jadi Beban Negara

Global Sulteng
×

Raker Efisiensi Anggaran, Anggota DPR RI Sebut Penerimaan PPPK Jadi Beban Negara

Sebarkan artikel ini
Raker Efisiensi Anggaran, Anggota DPR RI Sebut Penerimaan PPPK Jadi Beban Negara
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Taufan Pawe menyebut bahwa penerimaan Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (PPPK) jadi beban negara. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Taufan Pawe menyebut bahwa penerimaan Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (PPPK) jadi beban negara.

Hal itu disampaikan saat Rapat Kerja (Raker) bersama pemerintah terkait efisiensi anggaran di Gedung Senayan Jakarta pada 12 Februari 2025.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Baca juga: Tiga Wakapolres di Sulteng Dimutasi Kapolda Irjen Pol Agus Nugroho, Ini Penggantinya

Kata Taufan Pawe, negara hadir dalam penerimaan PPPK tetapi mempunyai keterbatasan kemampuan anggaran.

Baca juga: Resmi Dilantik Jadi Bendahara Umum HIPMI Sulteng, Fathur Razaq Komitmen Bantu UMKM: Tulang Punggung Ekonomi Daerah

“Penerimaan PPPK ini betul-betul jadi beban negara kita, kita tidak bisa pungkiri dan ini linear ke daerah,” ucapnya dikutip dari laman Youtube Komisi II DPR RI Channel, Sabtu (15/2/2025).

Baca juga: THR dan Gaji ke-13 ASN di Sulteng Cair Sebelum Puasa, Menkeu Sebut Sudah Dianggarkan

Menurut Taufan Pawe, tidak semua daerah di Indonesia mampu meralisasikan bijakan penerimaan PPPK tersebut.

“Saya harus katakan, tidak semua daerah mampu meralisasikan kebijakan PPPK ini, banyak daerah, lumayan daerah yang punya kemampuan fiskal,” ujarnya.

Baca juga: Plt Asisten Perekonomian Palu Hadiri Pembukaan DIKLATDA ke-7 BPD HIPMI Sulteng

Olehnya, Taufan Pawe mendorong agar Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk berpikir secara rasional dan visioner agar penerimaan PPPK ini bisa ditangani dengan baik.

“Mungkin disini pak Kepala BKN dibutuhkan pemikiran yang rasional dan visioner  supaya permasahalaan ini bisa di lihat secara kasuistis,” tuturnya.