GLOBALSULTENG.COM, PALU – Anggota DPRD Kota Palu Muslimun menyebut bahwa rencana eksploitasi tambang bawah tanah yang dilakukan oleh PT CPM dan Macmahon membahayakan masyarakat dan mengganggu suplai air bagi petani.
Baca juga: Aktivitas Tambang CPM dan Macmahon Ancam Keselamatan Warga, Keuntungan Besar Mengalir ke Luar Negeri
“Itu sangat membahayakan, apalagi di wilayah itu sudah banyak kubangan yang kedalamannya tidak terpantau dan mereka menggunakan alat berat,” ucap Muslimun saat diwawancarai GlobalSulteng via telepon whatsapp, Sabtu (1/2/2025).
Kata Muslimun, rencana eksploitasi tambang bawah tanah harus mempertimbangkan kondisi lingkungan. Apalagi, kawasan Poboya masuk dalam jalur sesar Palu Koro yang sangat rentan terhadap gempa.
Baca juga: BKD Sebut Pegawai Honorer yang Lulus PPPK Tahap I di DPRD Sulteng Didominasi Pendatang Baru
“Pasti suplai air ke petani akan terganggu, apalagi berada di wilayah sesar Palu Koro,” ujarnya.
“Meskipun alur sungai bisa diubah secara teknis, sungai tetap akan mencari jalurnya sendiri, mau secanggih apapun perencanaannya, kalau alur alam diubah, itu sudah membahayakan,” tambahnya.
Muslimun menilai, tindakan yang dilakukan oleh PT CPM dan Macmahon terkesan dipaksakan tanpa mempertimbangan keselamatan warga dan keberlanjutan lingkungan.
“Perusahaan hanya mengejar keuntungan, sementara masyarakat lokal dapat ancaman keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang rusak dari aktivitas itu,” tuturnya.