GLOBALSULTENG.COM, PALU – Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Reny Lamadjido mengunjungi rumah Ketua Utama Alkhairaat HS Alwi bin Saggaf Aljufri, Kamis (28/11/2024).
Hadir dalam kunjungan itu, dihadiri juga oleh Sekjen PB Alkhairaat serta istri dan adik kandung Anwar Hafid yakni Wakil Ketua DPRD Sulteng Syarifuddin Hafid.
Dalam kesempatan itu, Anwar Hafid menyampaikan hasil hitungan cepat yang dikeluarkan oleh lembaga lembaga kredibel yakni Indikator Politik, Poltracking dan Charta Politika Indonesia.
Usai mendengarkan penjelasan itu, Ketua Utama Alkhairaat mengucapkan selamat kepada Anwar Hafid dan Reny Lamadjido sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Sulteng terpilih periode 2024-2029.
Meski begitu, Ketua Utama Alkhairaat mengimbau agar semua pihak harus tetap bersabar sambil menunggu hasil perhitungan resmi yang dilakukan oleh KPU Sulteng.
“Diperintahkan kepada PB Alkhairaat untuk ikut mengawasi, sekaligus melakukan advokasi bila ada proses yang dianggap menyelewengkan suara rakyat selama proses perhitungan suara, Alkhairaat berkewajiban melahirkan pemimpin yang jujur, teladan dan istiqamah,” ucapnya.
Terkait itu, Sekjen PB Alkhairaat Jamaluddin Mariadjang menyampaikan bahwa hasil quick count yang dilakukan secara bertanggungjawab dan menggunakan prosedur metodologi survey yang reliable serta dikerjakan oleh lembaga professional harus dianggap sebagai kaidah-kaidah dalam pengambilan keputusan politik bersifat inferensial-terbuka.
“Masyarakat pada umumnya sudah punya pengetahuan ini dalam menyimpulkan suatu hal dengan menggunakan informasi terbatas dari sample (hanya beberapa subjek data) untuk memperoleh gambaran karakter populasi yang luas dan menyeluruh,” ujarnya.
Menurutnya, sepanjang tidak ada penyangkalan dengan menggunakan prosedur atau metodologi survei yang serupa, maka hasil quick count Pilgub Sulteng yang telah dirilis lembaga survey tersebut, dianggap sebagai kesimpulan paling mendekati kebenaran untuk mengantar pada hasil akhir perhitungan KPU Sulteng.
“Jika ada pihak yang berupaya memanipulasi data perolehan suara, maka ini tindakan memalukan dan moralitas amat buruk dari oknum tertentu, tak peduli apakah mereka kalangan aktifis politik atau penguasa, mungkin saja mereka itu pelancong-pelancong yang terancam kehilangan akses kekuasaan, perilaku buruk mereka harus dilawan melalui keikutsertaan struktural Alkhairaat dalam pengawasan di masyarakat,” tuturnya.