Iklan - Geser untuk melanjutkan
Seputar Sulteng

Dinilai Kotori Desa Pasca Ketahuan Selingkuh dengan Ketua BPD, Sejumlah Warga Pantolobete Geruduk Kantor Bupati Donggala, Minta Kades Dicopot

Global Sulteng
×

Dinilai Kotori Desa Pasca Ketahuan Selingkuh dengan Ketua BPD, Sejumlah Warga Pantolobete Geruduk Kantor Bupati Donggala, Minta Kades Dicopot

Sebarkan artikel ini
Dinilai Kotori Desa Pasca Ketahuan Selingkuh dengan Ketua BPD, Sejumlah Warga Pantolobete Geruduk Kantor Bupati Donggala, Minta Kades Dicopot
Sejumlah warga Desa Pantolobete, Kecamatan Rio Pakava mendatangi Kantor Bupati Donggala. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM, DONGGALA – Sejumlah warga Desa Pantolobete, Kecamatan Rio Pakava mendatangi Kantor Bupati Donggala, Senin (22/7/2024).

Kedatangan para warga itu untuk menuntut Pj Bupati segera memberhentikan Kepala Desa (Kades) Pantolobete berinisial LF.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Para warga pun juga membawa spanduk bertuliskan Copot Kades Dari Jabatannya, Jangan Kotori Desa Kami Dengan Perselingkuhan.

Spanduk lain juga bertuliskan, Kami Masyarakat Desa Pantolobete Menolak Keras Pemimpin Yang Tidak Bermoral, Pj Bupati Tolong Jangan Abaikan Permintaan Kami.

Video yang didapatkan GlobalSulteng juga memperlihatkan berteriak didepan kantor Bupati Donggala agar segera memberhentikan Kades Pantolobete.

Baca juga: 6 Fakta Kasus Perselingkuhan Kades Pantolobete dengan Ketua BPB, Bukti Chat Diungkap Anak Sendiri

Terlihat dalam video itu, sejumlah Satpol PP dan TNI berjaga didepan pintu masuk Kantor Bupati Donggala.

Suara wanita dalam video itu menyampaikan bahwa satu tahun Kades LF menjabat, belum terlihat pembangunan di Desa Pantolobete.

“Satu tahun setengah menjabat, tidak ada pembangunan, hanya perselingkuhan yang didengar,” suara wanita dalam video tersebut.

Salah satu tokoh pemuda Pantolobete Akbar mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang meunggu Pj Bupati Donggala.

“Masih Satpol PP yang ada ini, Pj Bupati masih makan, setelah itu dia temui kami,” ucapnya saat dikonfirmasi GlobalSulteng melalui pesan whatsapp.

Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Pantolobete, Kecamatan Rio Pakava, kabupaten Donggala dihebohkan dengan dugaan kasus perselingkuhan antara oknum Kades Pantolobete berinisial LF dan Ketua BPD AT.

Adapun isu perselingkuhan itu dibernarkan juga oleh salah satu tokoh pemuda bernama Akbar saat dikonfirmasi GlobalSulteng melalui via telepon whatsapp, Minggu (14/7/2024).

Kata Akbar, dugaan kasus perselingkuhan antara oknum Kades dan Ketua BPD Pantolobete Donggala bermula saat adanya kegiatan di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai pada Juni 2024.

“Yang ada tugas itu hanya Ketua BPD dan Kades ini memaksa kesana, nah beredar foto di grup whatsapp pengajian, sepertinya salah kirim,” ucapnya.

Tetapi, setelah keesokan harinya foto itu terhapus tetapi warga lain telah menyimpan foto tersebut.

“Terus anaknya (kades) ini dia bagi chat melalui saya punya anak, dia bilang ini selingkuhannya pak kepaa desa,” ujarnya.

Akibat bukti chat dan foto beredar membuat para warga merasa geram karna dinilai mengotori desa akibat perbuatan tersebut.

Berselang waktu, para warga melakukan klarifikasi kepada Kades tetapi saat adanya pertanyaan yang muncul dari masyarakat kades itu terdiam.

“Kami sudah ke kantor camat dan PMD juga, tapi sampai sekarang kami tunggu klarifikasinya, tidak ada juga turun, sementara masyarakat disini sudah tidak setuju dengan dia (kades),” tuturnya.

Akbar menyampaikan, Kades itu telah diproses hukum adat dan akhirnya mengakui bahwa telah melakukan perselingkuhan.

“Dia (kades) akui, sudah ada semua surat dari adat, dokumentasinya sudah ada, sampai dia mengeluarkan kambing 1 ekor, emas 1 gram, pokoknya ada semua ini buktinya,” jelasnya.

Dia menambahkan, Kades itu juga masih mempunyai istri begitu juga dengan Ketua BPD (memmpunyai suami).

Baca juga: Isi Chat dan Foto Mesra Perselingkuhan Pak Kades Pantolobete Donggala dengan Ketua BPD

Meskipun telah di proses secara adat, masyarakat tetap menginginkan agar Kades dan Ketua BPD itu diberhentikan.

“Karena mereka ini tidak layak memimpin, kami rencana mau menghadap Pj Bupati Donggala terkait masalah ini,” katanya.