Dia menegaskan harapannya agar PLN segera menangani masalah tersebut. Selain itu, karena kekecewaan atas janji-janji yang tidak terealisasi, Pemerintah Desa mengambil inisiatif dengan menyediakan 20 tiang listrik.
Disisi lain Kepala Desa Emea Moh Kasim juga mengakui bahwa pemadaman listrik menjadi topik pembicaraan utama setiap hari di wilayah mereka.
Dia menyebutkan, kerusakan banyak perangkat elektronik warga akibat pemadaman listrik yang sering terjadi.
Situasi ini dirasakan tidak hanya oleh warga di Desa mereka, tetapi juga di desa-desa sekitarnya.
Kasim menyatakan, dirinya siap bekerja sama dengan PLN untuk mencari solusi guna menghindari pemadaman listrik di masa mendatang.
Dia juga menyampaikan keprihatinannya karena sekitar 60 rumah tangga di desanya masih belum memiliki akses listrik.
Baca juga: 17.489 Pelanggar Lalu Lintas di Sulteng Hari ke-10 Operasi Keselamatan Tinombala 2024
Kasim menyebut, dirinya merasa bangga dengan program pemerintah yang dipimpin oleh Pj Bupati Rachmansyah terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat dan pembangunan yang terlihat nyata.
Selain itu, Kepala Desa Bahonsuai Mutrafin dan Pebatoa Arman dari juga menyampaikan keprihatinan serupa terhadap pemadaman listrik yang sering terjadi di wilayah mereka.
Mereka menekankan pentingnya mencari solusi untuk mengatasi pemadaman yang tidak teratur dan telah menimbulkan kebingungan serta ketidakpuasan di kalangan warga.
Mutrafin berharap agar pemerintah kabupaten atau instansi yang bertanggung jawab atas listrik segera menangani pemadaman yang sering terjadi di wilayahnya, terutama menjelang saat puasa.
Dia menekankan bahwa yang dibutuhkan warga adalah penerangan yang konsisten, bukan pemadaman yang sering terjadi.












