GLOBALSULTENG.COM, PALU – Kota Palu telah berhasil mencapai posisi yang luar biasa dengan pencapaian membanggakan dalam Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang menempatkannya dalam 11 besar Kota terbaik secara Nasional di Tahun 2023.
Prestasi ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya dan menandakan komitmen yang gigih untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing di berbagai sektor pembangunan.
Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti Pettalolo mengatakan, nilai IDSD Palu tahun 2022 sebesar 3,63 persen menjadi 3,92 persen di tahun 2023.
“Nilai Kota Palu tertinggi di provinsi sulteng bahkan indonesia timur, mengalahkan kota-kota besar lainnya,” ucapnya, Rabu (28/2/2024).
Menurutnya, IDSD dikeluarkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI, untuk merefleksikan tingkat produktivitas daerah melalui 12 pilar daya saing seperti pilar institusi, infrastruktur, adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan dan lain sebagainya.
Baca juga: Sosok Rachmansyah Ismail Jadi Kebanggaan Masyarakat Morowali
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif yang melibatkan pemangku kepentingan lokal serta strategi pembangunan yang terarah dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kata Irmayanti, untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi dari 11 kota terbaik secara nasional, langkah-langkah berkelanjutan akan diperlukan termasuk investasi lebih lanjut dalam infrastruktur, pendidikan dan inovasi serta pembangunan kapasitas institusi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkelanjutan.
“Agar kebijakan Wali Kota Palu terhadap peningkatan kualitas kota ini dapat terus meningkat sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia,” ujarnya.
Dia menambahkan, Kota Palu dapat terus menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakatnya.
Baca juga: Gakkumdu Tetapkan Kades Wanagading Lambunu Jadi Tersangka, Bagi-bagi Kartu Nama Caleg
“Dari 12 pilar, Kota Palu meraih nilai Institusi 4,04, Infrastruktur 2,68, Adopsi TIK 4,32, Stabilitas Ekonomi Makro 3,53, Kesehatan 3,93, Keterampilan 4,30, Pasar Produk 4,41, Pasar Tenaga Kerja 4,26, Sistem Keuangan 3,11, Ukuran Pasar 4,34, Dinamisme Bisnis 3,66 dan Kapabilitas Inovasi 4,44,” tuturnya.
