GLOBALSULTENG.COM – Gubernur Anwar Hafid bersama para kepala daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) pemberantasan korupsi yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Pelaksanaan rakor pemberantasan korupsi bersama para kepala daerah tersebut diunggah Anwar Hafid melalui akun Instagram-nya @anwarhafid14.
Unggahan Gubernur Anwar Hafid juga memperlihatkan bahwa hanya Bupati Buol Risharyudi Triwibowo yang tidak menghadiri kegiatan tersebut.
Nampak, Risharyudi Triwibowo di wakili oleh Wakil Bupati Nasir Dj Daimaroto.
Baca juga: Cemburu Gegara Warung Sering Didatangi Sopir, Suami Bakar Istri hingga Tewas di Mamboro Palu
Diketahui, KPK bakal mengagendakan kembali pemeriksaan terhadap Bupati Buol Risharyudi Triwibowo dalam kasus dugaan pemerasan pengurusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan penerimaan gratifikasi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan pihaknya masih menyusun jadwal untuk kembali memeriksa Risharyudi Triwibowo.
“Nanti kami sampaikan update-nya jika sudah ada jadwal pemeriksaannya,” ucapnya, Senin 4 Agustus 2025.
Kata Budi, penyitaan kendaraan yang dilakukan KPK pada 21 Juli 2025 untun pembuktian dan langkah awal dalam mengoptimalisasi aset.
Adapun pernyataan Budi tersebut membantah klaim Risharyudi Triwibowo yang menyebut bahwa dirinya yang berinisiatif melapor dan mengembalikan kendaraan tersebut ke KPK.
“Aset tersebut dilakukan penyitaan oleh penyidik, penyitaan ini tentu karena barang tersebut diduga terkait dengan perkara,” ujarnya.
Bupati Buol Risharyudi Triwibowo merupakan eks Staf Khusus (Stafsus) Era Menaker Ida Fauziyah. Dia telah diperiksa sebanyak 2 kali di Gedung Merah Putih dalam rangka menelusuri aliran dana hasil dugaan pemerasan.
Baca juga: Gubernur Anwar Hafid Pimpin Rombongan Kepala Daerah di Sulteng Ikut Rakor Pemberantasan Korupsi
Sebelumnya, pria yang kerap disapa Bowo itu mengaku pernah menerima pemberian atau gratifikasi, sehingga berinisiatif melapor ke lembaga antirasuah
Bowo tak merinci waktu, jumlah dan bentuk pemberian yang diterimanya, namun dirinya berdalih bahwa pemberian itu dipakai untuk membeli Moge Harley Davidson.
“Saya pernah menerima sesuatu dan sesuatu itu saya belikan motor. Kendaraan itu saya kembalikan setelah tahu sumbernya dari kegiatan tidak benar. Ketika tahu itu perasaan saya tidak enak. Setelah dikembalikan, alhamdulillah perasaan saya nyaman,” tuturnya.












