GLOBALSULTENG.COM, PALU – Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) strategi pengendalian inflasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Rakor strategi pengendalian inflasi ini dilaksanakan di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Jumat (14/2/2025).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulteng Rudi Dewanto menyampaikan bahwa pemerintah menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Baca juga: Pemerintah Provinsi Sulteng Sudah Bangun 5 Pelabuhan Perikanan, Segini Anggarannya
Menurut Rudi Dewanto, risiko perubahan iklim dan hambatan distribusi menjadi faktor yang dapat memicu lonjakan harga.
“Terdapat risiko perubahan iklim dan distribusi yang tidak lancar, seluruh stakeholder harus terbuka terhadap inovasi untuk memperkuat sektor pertanian, meningkatkan kualitas produksi dan mencari solusi adaptif terhadap perubahan,” ucapnya.
Disisi lain, Kepala Bank Indonesia Sulteng Rony Hartawan mengingatkan pentingnya langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi potensi kenaikan harga komoditas.
“Pengendalian inflasi menjelang Ramadhan harus dilakukan dengan mengantisipasi kenaikan harga-harga komoditas yang umumnya meningkat di bulan ramadhan,” ujarnya.
Baca juga: Tim SAR Berhasil Temukan Nelayan yang Hilang di Perairan Desa Bukaan Buol
Rony Hartawan berharap, seluruh pihak dapat bersinergi dalam mengimplementasikan kebijakan yang efektif guna menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
“Rakor ini menjadi langkah strategis dalam memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Sulteng menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025,” tuturnya.