Seputar Sulteng

Anggota DPRD Palu Soroti Proyek SPAM Pascabencana yang Tak Mengalir ke Huntap Balaora

Global Sulteng
×

Anggota DPRD Palu Soroti Proyek SPAM Pascabencana yang Tak Mengalir ke Huntap Balaora

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Palu Soroti Proyek SPAM Pascabencana yang Tak Mengalir ke Huntap Balaora
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pascabencana yang dikerjakan Kementerian PUPR kembali menjadi perhatian. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM, PALU – Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pascabencana yang dikerjakan Kementerian PUPR kembali menjadi perhatian.

Anggota Komisi B DPRD Palu Muslimun menilai proyek ini belum memberikan layanan optimal, khususnya bagi warga di Hunian Tetap (Huntap) Balaora.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Muslimun mengungkapkan bahwa proyek SPAM dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Pasigala (Palu, Sigi, dan Donggala), termasuk Huntap Balaora yang dihuni 280 Kepala Keluarga (KK). Namun hingga kini, aliran air ke wilayah tersebut masih bermasalah.

Baca juga: KPU Touna Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara, Ilham Lawidu-Surya Pemenang Pilkada 2024

“Warga Balaora mengeluhkan air SPAM yang hanya sempat mengalir di awal, tetapi sekarang tidak lagi tersedia,” ucap Muslimun, Kamis (5/12/2024).

Muslimun menegaskan, warga sebenarnya tidak keberatan jika harus membayar, asalkan pelayanan air bersih berjalan lancar.

“Prinsipnya, warga tidak menolak kalau dikenakan biaya, tetapi jangan seperti ini pelayanannya, mati hidup tidak jelas,” ujarnya.

Muslimun menambahkan, warga Huntap Balaora sangat berharap agar aliran air SPAM segera diperbaiki, sehingga mereka tidak perlu lagi mencari sumber air ke tempat lain.

“Air ini juga diperuntukkan bagi warga Balaora, jika masalah ini terus berlarut-larut, kami akan panggil pihak terkait untuk menanyakan penyebab utamanya,” tuturnya.

Baca juga: Temu Kader Partai Demokrat, Anwar Hafid Laporkan Masalah Pertanahan Sulteng ke Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan

Muslimun juga mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna memastikan kebutuhan dasar warga terdampak bencana terpenuhi dengan baik.

“Air bersih adalah kebutuhan mendasar, ini tidak bisa ditunda-tunda lagi,” jelasnya.