GLOBALSULTENG.COM – Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng Kasmat Ibrahim menyatakan kesiapannya untuk menerima konsekuensi atas peralihan dukungan di Pilkada 2024.
“Setiap pilihan ada konsekuensinya dan saya sudah siap dengan segala risikonya,” ucap Kasmat Ibrahim kepada GlobalSulteng, Rabu (11/9/2024).
Kader aktif Demokrat ini mengaku bahwa keputusannya ini mungkin berimplikasi terhadap posisinya di partai.
Namun, cara pandangnya kini sudah berbeda dengan Partai Demokrat, sehingga ia merasa keputusan mendukung Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri adalah langkah tepat.
“Saya tidak sulit menentukan pilihan mendukung Beramal karena ketiganya yakni Ahmad Ali, Abdul Karim Aljufri dan Anwar Hafid adalah senior saya di Pemuda Pancasila, saya juga Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Buol,” ujarnya.
Menurut Kasmat, ada beberapa alasan terkait dengan peralihan dukungan itu, salah satunya kekecewaannya gagal mencalonkan di Pilkada Buol 2024.
Padahal, Kasmat berencana maju sebagai Wakil Bupati Buol bersama Sopyan Malili. Namun, partainya lebih memilih mengusung pasangan Abdullah Batalipu dan Adijoyo Dauda.
“Partai lebih menghargai orang luar dibanding kader, tapi itu biarlah jadi urusan pribadi saya dengan Demokrat,” ujarnya.
Lebih lanjut, selama kiprah Kasmat Ibrahim di Demokrat, dirinya berkontribusi membawa Demokrat meraih delapan kursi di DPRD Provinsi Sulteng.
“Walaupun mungkin kontribusi saya dianggap kecil oleh sebagian teman-teman, saya tetap menghargai keputusan partai,” tuturnya.
Dia menambahkan, dukungannya terhadap pasangan Beramal (Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri) adalah pilihan politik pribadinya dan ia siap menghadapi segala konsekuensinya dari Demokrat.
“Ini adalah pilihan politik saya dan saya berdiri teguh diatasnya,” jelasnya.