GLOBALSULTENG.COM, PALU – PT Buashao Taman Industry Invesment Group (BTIIG) terus memperluas program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam kesempatan terbaru, perusahaan ini memenuhi undangan dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng untuk menjadi narasumber dalam acara bertajuk Media Sosial, Tantangan dan Peluang Masa Depan Gen Z dan Alpha.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Jambore Ajang Kreativitas (Adujak) GenRe tingkat Provinsi Sulteng yang diikuti oleh 72 Duta GenRe dari 13 kabupaten/kota di Sulteng dan berlangsung di Hotel Best Western Plus Coco Palu bulan lalu.
Communication & Media Relations Huabao Indonesia Hasrul menekankan pentingnya menjadi netizen yang bijak dalam bersosial media.
Baca juga: Wali Kota Palu Hadiri Peresmian Gedung Youth Center Santo Paulus
Kata Hasrul, tingginya angka penggunaan media sosial dan internet dapat mempercepat penyebaran informasi dan konten negatif yang dapat merusak ekosistem digital jika tidak diantisipasi dengan baik.
“Pendampingan kegiatan literasi digital sangat diperlukan untuk membantu pengguna sosial media dan internet agar dapat membuat konten-konten inspiratif, positif, kreatif dan unik,” ucapnya.
Disisi lain, External Relations Manager Indonesia Huabao Industrial Park Cipto Rustianto menjelaskan bahwa sejak hadir di Bumi Morowali, perusahaan melalui program CSR fokus pada pengembangan soft skill di bidang pendidikan melalui Huabao Youth Empowering Chambers (HYEC).
“Hal ini sejalan dengan undangan Perwakilan BKKBN untuk memberikan edukasi tentang media sosial kepada 72 peserta Duta GenRe sebagai representatif generasi Gen Z dan Alpha dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, termasuk wakil dari Kabupaten Morowali,” ujarnya.
Dia menambahkan, internet dan media sosial membawa banyak perubahan di dunia, ibarat dua sisi mata uang.
“Jika dimanfaatkan dengan cerdas, internet memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi pengguna,” tuturnya.
Namun, penggunaan yang tidak bijak dapat menimbulkan berbagai ancaman, risiko keamanan dan privasi serta potensi penyalahgunaan yang merugikan.
Diketahui, dalam kesempatan itu para Duta GenRe juga diajarkan bagaimana memanfaatkan media sosial, mulai dari pemahaman tentang landscape media sosial, mempelajari algoritma platform hingga cara mengelola akun untuk meningkatkan brand awareness atau untuk bisnis.