Seputar Sulteng

Demo Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sulteng Desak Pencabutan IUP PT BDW di Kabupaten Morowali

Global Sulteng
×

Demo Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sulteng Desak Pencabutan IUP PT BDW di Kabupaten Morowali

Sebarkan artikel ini
Editor: Rian Afdhal
Demo Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sulteng Desak Pencabutan IUP PT BDW di Kabupaten Morowali
Aliansi mahasiswa bersama masyarakat menggelar aksi demonstrasi menuntut pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bintang Delapan Wahana (BDW) di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM – Aliansi mahasiswa bersama masyarakat menggelar aksi demonstrasi menuntut pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bintang Delapan Wahana (BDW) di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Aksi aliansi mahasiswa bersama masyarakat ini terjadi buntut dugaan pemalsuan Surat Dirjen Minerba Nomor 1489/30/DBM/2013 yang berisi permintaan penerbitan IUP atas nama PT Bintang Delapan Wahana.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Saat itu, PT BDW mengajukan perpindahan lokasi IUP dari Kabupaten Konawe ke Kabupaten Morowali. Dokumen yang diduga palsu tersebut menjadi rujukan Bupati Morowali yang saat itu dijabat oleh Anwar Hafid untuk menerbitkan IUP Operasi Produksi (OP) yang terbit pada 7 Januari 2014.

Baca juga: YAMMI Sulteng Ungkap Hasil Investigasi Kasus Pemalsuan Dokumen Izin Tambang PT BDW, Eks Bupati Morowali Disebut Lupa Pernah Diperiksa Mabes Polri-Tersangka Diduga Menghilang

“Perusahaan ini (PT BDW) tidak teregistrasi dan sudah bertahun-tahun masih berproduksi serta telah menyebabkan kerugian negara,” kata Korlap Muhammad Rival Tajwid di Mako Polda Sulteng, Kamis (10/7/2025).

Kata Rival, Gubernur Sulteng harus bertanggung jawab serta merekomendasikan pencabutan IUP PT BDW ke Kementerian ESDM.

Selain itu, Kapolda Sulteng juga didesak agar menangkap seluruh oknum-oknum yang terlibat dalam dugaan pemalsuan dokumen penerbitan IUP PT BDW di kabupaten Morowali.

Baca juga: Disorot YAMMI Soal Penanganan Kasus Dugaan Dokumen Palsu Terbitkan IUP PT BDW di Morowali Rezim Anwar Hafid, Polda Sulteng Bilang Begini

“Kalau tidak mampu lagi menduduki jabatan kapolda, mohon tinggalkan sulteng, tidak ada prestasi,” ujarnya.

Rival juga menduga ada oknum-oknum yang telah berkomunikasi dengan pihak perusahaan untuk membatalkan aksi pencabutan IUP PT BDW.

“Karna saya telah diancam jam 4 subuh akan dibunuh, anak serta istrinya mau dipenggal, tapi saya tetap datang membawa aspirasi,” tuturnya.

Baca juga: YAMMI Minta Polda Sulteng Profesional Usut Kasus Dugaan Pemalsuan IUP PT BDW di Morowali

Aliansi mahasiswa bersama masyarakat memberikan waktu tiga hari agar Polda Sulteng dan Pemerintah Provinsi segera merekomendasikan pencabutan IUP PT BDW serta menangkap para oknum yang terlibat dalam pemalsuan dokumen.

“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, akan ada 5 ribu massa aksi mengepung polda dan kantor gubernur sulteng, kami tidak suka drama, kami mau ketegasan,” jelasnya.