GLOBALSULTENG.COM – PT Jasa Raharja berkomitmen memperkuat sinergi lintas lembaga untuk mewujudkan transportasi air yang aman dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Dewi Aryani Suzana saat Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IV Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) yang digelar di Grand Ballroom Fairmont Jakarta pada 22–23 Oktober 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Kolaborasi, Keselamatan, dan Iklim Usaha yang Kondusif: Fondasi Keberlanjutan Industri Penyeberangan Nasional” ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan strategis, termasuk Kementerian Perhubungan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), BMKG, BASARNAS, perbankan, serta perusahaan asuransi.
RAKERNAS kali ini menjadi momentum penting bagi industri penyeberangan nasional untuk membahas isu-isu strategis seperti keselamatan pelayaran, penataan izin operasi, pengawasan tarif penyeberangan, serta peningkatan fasilitas pelabuhan sesuai standar keselamatan nasional.
Baca juga: Wagub Reny Lamadjido Lepas 177 Atlet Sulteng ke Ajang POPNAS dan PEPARPENAS 2025
Plt Direktur Utama Dewi Aryani Suzana mengatakan bahwa partisipasi Jasa Raharja dalam forum GAPASDAP merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan untuk berperan aktif membangun ekosistem keselamatan transportasi lintas moda.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan transportasi. Jasa Raharja hadir tidak hanya sebagai penjamin korban kecelakaan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam upaya pencegahan dan edukasi keselamatan di berbagai moda, termasuk sungai, danau dan penyeberangan,” ucap Dewi.
Menurut Dewi, keberhasilan menciptakan sistem transportasi yang aman dan berdaya saing bergantung pada kolaborasi yang kuat antara pemerintah, operator kapal, pelaku industri, lembaga asuransi dan masyarakat.
“Melalui forum seperti GAPASDAP, kita dapat memperkuat koordinasi dan menyusun langkah konkret agar budaya keselamatan semakin mengakar,” ujarnya.
Selain membahas isu keselamatan, forum ini juga menyoroti tantangan industri seperti pengawasan terhadap muatan berlebih alias Over Dimension Over Load (ODOL) dan barang berbahaya (dangerous goods) yang kerap menjadi penyebab utama kecelakaan kapal.
Dalam hal ini, Jasa Raharja mendorong penerapan pendekatan preventif dan edukatif sebagai bagian dari strategi keselamatan nasional yang terintegrasi.
RAKERNAS GAPASDAP 2025 juga menjadi wadah dialog terbuka antara regulator dan pelaku usaha untuk menciptakan iklim industri penyeberangan yang sehat dan berkelanjutan.
Sinergi tersebut diharapkan mampu menyeimbangkan antara efisiensi operasional, kepatuhan terhadap regulasi keselamatan serta perlindungan bagi pengguna jasa transportasi.
“Jasa Raharja mendukung penuh semangat GAPASDAP dalam memperkuat kolaborasi dan mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif. Sinergi antar-lembaga merupakan fondasi utama bagi keberlanjutan industri penyeberangan dan keselamatan transportasi nasional,” tuturnya.
Ke depan, Jasa Raharja berkomitmen memperluas peran dalam membangun sistem keselamatan transportasi yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.
Melalui berbagai inisiatif edukasi dan kemitraan strategis di sektor transportasi, perusahaan pelat merah ini terus menghadirkan bukti nyata bahwa negara hadir untuk mewujudkan transportasi Indonesia yang selamat, nyaman, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.

									










