Seputar Sulteng

Bank Indonesia Sulteng Gencarkan Edukasi QRIS dan Perlindungan Konsumen untuk UMKM

Global Sulteng
×

Bank Indonesia Sulteng Gencarkan Edukasi QRIS dan Perlindungan Konsumen untuk UMKM

Sebarkan artikel ini
Editor: Rian Afdhal
Bank Indonesia Sulteng Gencarkan Edukasi QRIS dan Perlindungan Konsumen untuk UMKM
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng menggelar sosialisasi dan edukasi mengenai Perlindungan Konsumen, QRIS, Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah serta Keuangan Inklusif di Gedung Kasiromu BI. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM, PALU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng menggelar sosialisasi dan edukasi mengenai Perlindungan Konsumen, QRIS, Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah serta Keuangan Inklusif di Gedung Kasiromu BI, Selasa (24/6/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pelaku UMKM dan perwakilan media lokal di Kota Palu.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia dalam memperkuat literasi keuangan masyarakat, khususnya pelaku usaha di era digital.

Baca juga: Gubernur Anwar Hafid Dukung Pembentukan TKDV dan Program Magang ke Jepang untuk Lulusan SMA/SMK di Sulteng

Rony Hartawan juga menyoroti pentingnya penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital yang Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal (CMMAH).

Kata Rony, QRIS tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga mampu meningkatkan potensi penjualan serta memudahkan pencatatan keuangan secara digital bagi pelaku UMKM.

“Dengan QRIS, UMKM bisa melakukan pencatatan transaksi secara digital, lebih rapi dan akurat. Ini akan sangat membantu dalam pengelolaan keuangan mereka,” ucapnya.

Selain itu, BI Sulteng juga memperkenalkan tagline Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, yakni PeKA (Peduli, Kenali dan Adukan).

Baca juga: Anwar Hafid Siapkan Bantuan Modal untuk WBP, Dorong Reintegrasi Lewat Pertanian

Olehnya, Rony mengajak masyarakat untuk lebih memahami hak-haknya sebagai konsumen layanan keuangan, serta tidak ragu menyampaikan pengaduan jika mengalami kendala dalam transaksi keuangan.

“Kegiatan sosialisasi ini menjadi bagian dari komitmen BI dalam mendorong keuangan yang inklusif, sehat dan berkelanjutan, khususnya bagi pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah,” ujarnya.