GLOBALSULTENG.COM – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono meninjau langsung kesiapan fasilitas arus balik lebaran 2025 dalam Operasi Ketupat Candi.
Peninjauan ini dilakukan di Rest Area KM 456A Salatiga dan Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah.
Kunjungan Kapolri dan Dirut Jasa Raharja ini bertujuan memastikan kenyamanan dan keselamatan para pemudik yang mulai kembali ke daerah asal.
Kapolri menilai fasilitas di Rest Area KM 456A sudah sangat lengkap dan mendukung kebutuhan pemudik, mulai dari area parkir luas, tempat istirahat dengan kursi pijat, ruang tidur, layanan kesehatan hingga aneka tenan makanan dan minuman.
“Rest area ini menjadi titik favorit bagi pemudik menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kami imbau masyarakat untuk tidak memaksakan berkendara saat lelah dan manfaatkan rest area seperti ini untuk beristirahat,” ucapnya.
Disisi lain, Dirut Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menyebut bahwa pihaknya bersama Korlantas Polri telah menyediakan pos pelayanan terpadu dan pos pengamanan dengan layanan kesehatan di berbagai titik strategis.
“Kami mendukung penuh imbauan Kapolri. Jangan berhenti di bahu jalan tol karena berbahaya. Manfaatkan rest area atau keluar tol sementara jika merasa lelah,” ujarnya.
Kemudian, rombongan melanjutkan peninjauan ke Stasiun Tawang, Semarang yang menjadi salah satu simpul transportasi utama arus balik.
Mereka disambut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti serta Direktur Niaga PT KAI Hadis Surya Palapa.
Kapolri bersama Menhub berinteraksi langsung dengan calon penumpang di ruang tunggu dan memantau pelayanan di Pos Operasi Ketupat Candi Stasiun Tawang.
Dari hasil pemantauan, Kapolri menyebut kereta api sebagai moda transportasi yang aman dan efisien untuk arus balik.
“Selain tepat waktu, kereta api juga dinilai lebih aman dan nyaman. Ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalur darat,” tuturnya.
Terkait rekayasa lalu lintas, Kapolri mengumumkan pemberlakuan sistem one way nasional mulai pagi ini (6 April 2025) dari Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
Rekayasa akan dilakukan dinamis berdasarkan data traffic counting dan kondisi lapangan. Bila terjadi kepadatan ekstrem, kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif dan pengguna tol akan mendapat insentif seperti pembebasan tarif tol.
Menurut data sementara, sekitar 40 persen pemudik telah kembali ke daerah masing-masing. Jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 2,1 hingga 2,2 juta unit.












