GLOBALSULTENG.COM, PALU – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid memimpin rapat penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di ruang rapat Polibu, Kantor Gubernur Sulteng, Sabtu (8/3/2025).
Anwar Hafid meminta agar RPJMD harus menjadi pedoman nyata dalam pembangunan daerah, bukan sekadar dokumen teoritis.
Anwar Hafid menyoroti tantangan utama yang masih dihadapi Sulteng seperti tingginya angka kemiskinan, pengangguran yang belum tertangani optimal serta keterbatasan infrastruktur yang menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Kita masih melihat banyak anak putus sekolah karena faktor ekonomi, petani dan nelayan yang belum mendapatkan nilai tukar yang layak atas hasil produksinya, RPJMD ini harus berorientasi pada solusi konkret, bukan hanya visi di atas kertas,” ucapnya.
Mengusung visi Sulteng Nambaso, Anwar Hafid ingin memastikan setiap program yang disusun dapat dirasakan langsung oleh masyarakat misalnya disektor pendidikan.
Pemerintah berkomitmen memberikan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem serta siswa berprestasi yang membutuhkan dukungan finansial.
Sementara di bidang kesehatan, Anwar Hafid menegaskan layanan medis harus lebih inklusif dengan sistem yang memungkinkan masyarakat cukup menunjukkan KTP untuk mendapatkan perawatan, tanpa terhambat administrasi BPJS.
“Tidak boleh ada warga yang ditolak berobat hanya karena BPJS-nya menunggak,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Sulteng juga akan menekan inflasi dengan menstabilkan harga bahan pokok, terutama di daerah terpencil.
Penguatan nilai budaya lokal seperti simtumarus atau semangat persatuan juga akan menjadi bagian dari kebijakan daerah agar Sulteng memiliki karakter kuat dalam tata kelola pemerintahan dan kehidupan sosial.
Fokus pada Infrastruktur dan Kesehatan
Wakil Gubernur Reny Lamadjido menyoroti pentingnya akses telekomunikasi yang merata di seluruh wilayah. Menurutnya, masih banyak daerah terpencil yang kesulitan sinyal, sehingga warga harus naik bukit hanya untuk berkomunikasi.
“Kondisi ini harus segera diperbaiki agar seluruh wilayah memiliki akses telekomunikasi yang layak,” tuturnya saat rapat penyusunan RPJMD.
Lebih lanjut, perlunya layanan medis yang lebih menjangkau pelosok. Ia tidak ingin ada lagi ibu hamil yang kesulitan mendapatkan persalinan aman hanya karena fasilitas kesehatan terlalu jauh.
“Kita harus memastikan dokter dan tenaga medis bisa lebih aktif menjangkau masyarakat dengan sistem layanan yang lebih efisien,” jelasnya.
Targetkan Penyampaian ke DPRD pada 17 Maret
Anwar Hafid dan Reny Lamadjido menargetkan rancangan awal RPJMD bisa masuk ke DPRD pada 17 Maret 2025.
Baca juga: Bupati Iksan Baharuddin Minta PLN Stabilkan Listrik di Morowali Mulai 28 Maret 2025
Sebelum itu, Pemprov Sulteng akan menggelar konsultasi publik untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memastikan program yang dirancang sesuai kebutuhan daerah.
“Kebijakan dalam RPJMD ini harus berbasis realitas di masyarakat, bukan sekadar wacana politik,” katanya.












