GLOBALSULTENG.COM, PALU – Klinik kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) untuk redaksi media menjadi tonggak baru dalam peningkatan kapasitas jurnalis.
Program ini merupakan kolaborasi PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Tengah, dengan menghadirkan AI Media Specialist Apni Jaya Putra sebagai narasumber utama.
Kegiatan ini dilaksanakan di Swiss-Belhotel Palu mulai dari tanggal 10 sampai 11 Desember 2024.
Baca juga: Wakapolda Helmi Kwarta Minta Polantas di Sulteng Tingkatkan Pelayanan Publik
External Communication Supervisor DSLNG Rahmat Azis menyampaikan bahwa selama 13 tahun, DSLNG konsisten mendukung pengembangan kapasitas jurnalis di Sulteng.
Berbagai program pelatihan, lokakarya, lomba menulis hingga uji kompetensi jurnalis telah dilakukan secara berkesinambungan.
“Merupakan kebanggaan bagi kami menjadi pelopor klinik AI di Indonesia, sekaligus mitra dalam transformasi AI di industri media,” ucap Rahmat.
Kata Rahmat, kegiatan ini mencerminkan komitmen DSLNG untuk tumbuh bersama komunitas jurnalis dan mendorong kemajuan jurnalisme di Indonesia, khususnya Sulteng.
Disisi lain, Sekretaris AMSI Sulteng Abdee Mari menekankan bahwa klinik ini tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga praktik langsung terkait pemanfaatan AI.
“AI memiliki potensi besar untuk membantu pengembangan bisnis media, termasuk meningkatkan engagement dan pendapatan, tools ini akan dipelajari langsung dalam sesi bersama pemateri,” ujarnya.
Sementara, Ketua Panitia Klinik AI Rahmat Dhani menyebut antusiasme peserta dari berbagai daerah di Sulteng menunjukkan kesiapan komunitas jurnalis menghadapi perkembangan teknologi.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan berbagai tools AI untuk jurnalistik, meningkatkan keterampilan penggunaannya, dan membahas tantangan serta etika dalam mengadopsi teknologi ini,” tuturnya.
Dhani berharap, kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan baru dan keterampilan praktis bagi para jurnalis untuk menghasilkan konten berkualitas serta efisien.
Klinik AI pertama di Indonesia ini menjadi langkah strategis dalam membekali jurnalis menghadapi tantangan teknologi di era digital.
