Seputar Sulteng

Cerita Petani Salena Berjuang di Tengah Ancaman Debu Galian C Palu Donggala

Global Sulteng
×

Cerita Petani Salena Berjuang di Tengah Ancaman Debu Galian C Palu Donggala

Sebarkan artikel ini
Cerita Petani Salena Berjuang di Tengah Ancaman Debu Galian C Palu Donggala
Seorang petani bernama Larota (31) nampak mengusap keringat dikeningnya saat menyusuri deretan tanaman jagung dikebunnya yang kini terancam oleh debu galian C di pesisir Palu Donggala. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM, PALU – Seorang petani bernama Larota (31) nampak mengusap keringat dikeningnya saat menyusuri deretan tanaman jagung dikebunnya yang kini terancam oleh debu galian C di pesisir Palu Donggala.

Debu dari aktivitas pertambangan galian C tidak hanya mengganggu kesehatan para petani, tetapi juga mengancam keberlangsungan panen mereka.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

“Kalau debu ini berkepanjangan sangat bahaya, bukan hanya penyakit yang datang tetapi gagal panen juga menjadi ancaman di kemudian hari,” ucap Rota sapaan akrabnya, Selasa (25/6/2024).

Rota yang merupakan warga di Salena, Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu merasa dirugikan akibat aktivitas tambang galian C dipesisir Palu Donggala tersebut.

Baca juga: Nyaris Adu Jotos dengan Pimpinan KBIHU Babussalam di Makkah, Jamaah Haji Palu Alfian Chaniago: Kasih Masuk Dia, Cuman Suaranya Saja Besar

Padahal, kebunnya yang memiliki tanaman kemiri, ubi dan jagung merupakan pendapatan utamanya untuk menghidupi keluarga.

Namun, hampir seluruh tanaman yang menjadi  pendapatan utamanya terancam gagal panen buntut aktivitas galian C itu.

“Harusnya pemerintah bertindak tegas karena debu yang disebabkan pertambangan ini sangat mengganggu kami sebagai petani,” ujarnya.

“Dulu, warga Salena setiap minggu panen hasil kemirinya, sekarang, setelah perusahaan beroperasi dan debunya terbang ke kebun, banyak kemiri yang gagal panen,” tambahnya dengan nada kecewa.

Rota berharap, ada langkah konkret yang diambil oleh perusahaan dan pemerintah untuk mengatasi masalah debu tersebut.

“Kami selaku warga Salena berharap pihak perusahaan dan pemerintah dapat mencari solusi yang baik,” tuturnya.

Baca juga: Seorang Jamaah Haji asal Sulteng Ngamuk di Makkah sampai Banting Botol Mineral, Ternyata Caleg Terpilih

Cerita Rota menggambarkan perjuangan keras petani di Salena yang harus menghadapi tantangan besar dari aktivitas pertambangan.

Mereka berharap suara mereka didengar dan kondisi pertanian mereka diperhatikan demi keberlangsungan hidup dan mata pencaharian.