GLOBALSULTENG.COM – Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024 Anwar Hafid dan Reny Lamadjido berkomitmen untuk menegakkan aturan tegas bagi aktivitas tambang yang tidak sesuai dengan ketentuan demi mencegah kerusakan lingkungan.
Hal itu disampaikan saat debat perdana Pilkada Sulteng 2024 dikutip dari kanal Youtube Metro TV, Kamis (17/10/2024).
Kata Anwar Hafid, penerapan sanksi tegas terhadap pelanggaran sektor pertambangan (PETI) di Sulteng akan menjadi prioritas.
“Penegakan sanksi yang sesuai peraturan perundang-undangan sangat penting untuk menangani kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang yang tidak terkendali,” ucapnya.
Anwar Hafid juga menekankan pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam meninjau pelanggaran di sektor tambang (PETI) serta mengaktifkan forum komunikasi pimpinan daerah untuk memastikan koordinasi yang berkelanjutan dalam penegakan aturan di Sulteng.
Lebih lanjut, Anwar Hafid berencana untuk memperketat pengawasan terhadap seluruh aktivitas pertambangan dibawah kendali Pemerintah Provinsi Sulteng.
Menurut Anwar Hafid, setiap aktivitas tambang harus melalui proses analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), yang wajib dipatuhi oleh semua pihak terkait.
Sebagai langkah jangka panjang, pasangan yang didukung oleh Partai Demokrat, PBB dan PKS ini berencana membangun pusat penelitian lingkungan di Sulteng.
Baca juga: Anwar Hafid Sebut Masih Banyak Masalah di Sulteng, Butuh Pemimpin yang Kerja Nyata
Dia berharap, pusat penelitian itu dapat memberikan rekomendasi terhadap setiap aktivitas pengelolaan sumber daya alam di wilayah Sulteng.
“Dengan adanya pusat penelitian lingkungan, kami bisa memastikan pengelolaan tambang dan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan dan sesuai aturan,” ujarnya.












