Seputar Sulteng

Deretan Insiden Maut di Area Tambang Ilegal Poboya Palu Sepanjang Tahun 2025

Global Sulteng
×

Deretan Insiden Maut di Area Tambang Ilegal Poboya Palu Sepanjang Tahun 2025

Sebarkan artikel ini
Editor: Rian Afdhal
Deretan Insiden Maut di Area Tambang Ilegal Palu Sepanjang Tahun 2025
Aktivitas pertambangan emas ilegal di kawasan Poboya, Kota Palu, kembali menjadi sorotan setelah sebuah truk mengalami kecelakaan di jalur penanjakan menuju area Vavolapo. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM, PALU – Aktivitas pertambangan emas ilegal di kawasan Poboya, Kota Palu, kembali menjadi sorotan setelah sebuah truk mengalami kecelakaan di jalur penanjakan menuju area Vavolapo, pada Selasa, 9 Desember 2025.

Meski pengemudi selamat, insiden ini menambah panjang daftar kecelakaan yang menghantui wilayah tambang emas ilegal tersebut.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Truk yang hilang kendali di jalur curam itu hanya satu dari banyak kecelakaan yang terjadi di Poboya sepanjang tahunnya.

Tanpa adanya izin resmi negara, aktivitas penambangan liar terus berlangsung di dalam wilayah kontrak karya PT Citra Palu Minerals (CPM).

Material mengandung emas diambil dengan metode perendaman (heap leaching), tanpa standar keselamatan dan tanpa pengawasan.

Sepanjang 2025, insiden longsor menjadi penyebab paling banyak merenggut nyawa. Pada 3 Juni 2025, dua pekerja tewas tertimbun di lokasi yang dikenal sebagai “Kijang 30”.

Kepolisian membenarkan peristiwa tersebut dan menyebut kedua korban tidak sempat diselamatkan karena material runtuhan begitu cepat menimbun tubuh mereka.

Baca juga: Kecelakaan di Area Tambang Ilegal Poboya Palu, Satu Unit Dump Truk Pengangkut Material Emas Terguling

Empat bulan kemudian, 8 Oktober 2025, musibah serupa kembali terjadi. Herman, pekerja berusia 39 tahun asal Pinrang, tewas saat memuat material ke dalam truk.

Longsor yang tiba-tiba menerjang membuatnya tertimbun. Dokumen medis yang diterima redaksi mencatat luka robek di kepala dan keluhan nyeri dada pada tubuh korban.

Selain longsor, kecelakaan lalu lintas menjadi ancaman lain di jalur keluar-masuk kendaraan tambang. Pertengahan Oktober, sebuah truk dilaporkan terperosok di salah satu tanjakan, menyebabkan pengemudinya mengalami luka serius.

Aktivitas truk yang hilir mudik di jalur sempit dan tak terawat kerap memicu insiden serupa.

Rentetan kecelakaan itu kembali bertambah pada 28 November 2025, ketika Rumah Sakit Sindhu Trisno Palu mengumumkan kedatangan seorang pasien tanpa identitas melalui akun media sosial resminya.

Lelaki tersebut ditemukan dalam kondisi setengah sadar. Informasi awal menyebut ia menjadi korban kecelakaan di kawasan tambang Poboya.

Beragam peristiwa yang terserak dalam laporan media arus utama itu tampaknya hanya gambaran kecil dari situasi sesungguhnya.

Akses yang tertutup, lokasi yang terpencil dan minimnya pelaporan membuat banyak kasus di area PETI Poboya diduga tidak pernah terungkap ke publik.

Pemerintah pun belum mengambil langkah tegas untuk menghentikan penambangan ilegal yang terus memakan korban jiwa ini.