GLOBALSULTENG.COM – Gubernur Sulteng Anwar Hafid berkomitmen untuk mendukung reintegrasi sosial Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) usai menjalani masa hukuman.
Hal itu disampaikannya saat meresmikan program Lapas Untuk Ketahanan Pangan (PASUKAN) di Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Palu, Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Rabu (26/6/2025).
Anwar Hafid berencana memberikan bantuan modal kepada WBP yang telah bebas, guna membantu memulai usaha dan hidup mandiri di tengah masyarakat.
“Siapapun WBP yang keluar dari lapas akan saya beri bantuan sebagai modal awal,” ucapnya.
Baca juga: 5 Korban Longsor Gunung Tirtanagaya Parimo Ditemukan Meninggal Dunia, 2 Masih Dicari
Anwar Hafid menilai program tersebut sangat relevan dengan kebutuhan nyata masyarakat. Dia optimis para WBP yang telah dibekali keterampilan akan mampu bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik.
“Saudara-saudara kita punya keterampilan dan kemauan besar untuk berubah,” ujarnya.
Anwar Hafid mendorong agar program PASUKAN terintegrasi dengan program unggulan pemerintah provinsi, yakni BERANI Panen Raya.
Tak hanya itu, Anwar Hafid juga berencana mereplikasi program serupa untuk mengaktifkan kembali 23 hektar lahan tidur milik pemerintah provinsi yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.
“Daripada lahan itu tidur, akan kita motivasi masyarakat untuk menanam,” tuturnya.
Olehnya, Anwar Hafid berharap program PASUKAN mampu menciptakan generasi baru yang mandiri dan produktif di sektor pertanian.
“Kita bergerak terus untuk BERANI Panen Raya,” jelasnya.
Baca juga: Kapolri Mutasi Dirsamapta dan 2 Kapolres Jajaran Polda Sulteng, Berikut Daftar Namanya
Diketahui, program PASUKAN merupakan kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulteng, Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Sulteng serta Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulteng.
Melalui program ini, para WBP dilatih keterampilan bertani, khususnya budidaya cabai, sebagai bekal produktif saat kembali ke masyarakat.












