GLOBALSULTENG.COM, PALU – Gubernur Anwar Hafid menyampaikan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui program sekolah rakyat di Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menampung 1.000 siswa baru jenjang SD, SMP dan SMA.
Menurut Anwar Hafid, pihaknya telah menyediakan lokasi sementara untuk pembelajaran di tahun ajaran 2025-2026 yakni di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulteng.
Penyediaan lokasi sementara ini sambil menunggu sekolah rakyat yang nantinya akan dibangun di kawasan Hutan Kota Palu.
Kata Anwar Hafid, sekolah rakyat mulai dibangun di kawasan Hutan Kota Palu pada Juni 2025 sekaligus dengan penerimaan murid baru.
“Juni ini juga sudah ada penerimaan siswanya,” ucapnya di Palu, Sabtu 10 Mei 2025.
Sekolah rakyat merupakan program Prabowo Subianto yang dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025.
Anak-anak dari kalangan miskin ekstrem akan disekolahkan ditempat tersebut. Bahkan, selama menempuh pendidikan di sekolah rakyat, para siswa akan diberikan fasilitas berupa pakaian, makanan dan asrama.
Program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan serta menghapus kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah di Indonesia.
Berdasarkan Inpres Nomor 8 Tahun 2025, pembentukan sekolah rakyat diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Sulteng terpilih menjadi salah satu Provinsi di Indonesia yang menerima pembangunan sekolah rakyat di tahun 2025.
Pemprov Sulteng telah menyediakan sekitar 7 hektare di kawasan Hutan Kota Palu untuk pembangunan tersebut.
Lebih lanjut, terdapat juga beberapa Kabupaten di Sulteng yang dipilih karena telah menyediakan lahan 7 hektare untuk pembangunan sekolah rakyat seperti Tojo Una-Una dan Buol.
Sementara, yang masih dilakukan verifikasi yaitu Kabupaten Sigi, Donggala dan Morowali. Daerah-daerah yang sanggup menyediakan lahan 7 hektare tetap diberikan sekolah rakyat.
“Kalau yang sudah pasti itu provinsi dapat satu, kabupaten tojo una-una dan buol dapat satu, saya berharap 13 kabupaten kota ada,” ujarnya.












