Seputar Sulteng

PMII Tojo Una-Una Kecam Pernyataan Gus Fuad Pleret yang Hina Guru Tua

Global Sulteng
×

PMII Tojo Una-Una Kecam Pernyataan Gus Fuad Pleret yang Hina Guru Tua

Sebarkan artikel ini
Editor: Rian Afdhal
PMII Tojo Una-Una Kecam Pernyataan Gus Fuad Pleret yang Hina Guru Tua
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, mengecam keras pernyataan tidak bermoral yang dilontarkan oleh Gus Fuad Pleret. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, mengecam keras pernyataan tidak bermoral yang dilontarkan oleh Gus Fuad Pleret.

Tokoh tersebut diduga menghina Guru Tua, pendiri Alkhairaat, dengan sebutan yang tidak pantas hingga memicu kemarahan luas di kalangan santri, alumni dan keluarga besar Alkhairaat.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Ketua PC PMII Kabupaten Tojo Una-Una, Sulhan S. Marzuki menyebut bahwa pernyataan Gus Fuad Pleret mencederai kehormatan seorang ulama besar yang telah berjasa dalam pendidikan Islam.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat, Hari Raya Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

Menurut Sulhan, sebagai pemimpin di sebuah pondok pesantren, Gus Fuad Plered seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan justru melontarkan ujaran kebencian.

“Menghina seorang ulama besar dengan kata-kata kasar menunjukkan kebodohan dan ketidakmampuan menghargai jasa para pendiri bangsa,” ujarnya.

“Guru Tua adalah tokoh yang telah mengabdikan hidupnya untuk pendidikan Islam dan pembangunan peradaban,” tambahnya.

Kata Sulhan, Guru Tua sangat besar dalam membangun fondasi keislaman di Sulawesi Tengah.

“Kalau bukan karena Guru Tua, masyarakat Sulawesi Tengah tidak akan tahu apa itu Islam, tidak akan tahu cara membaca Al-Qur’an, tidak akan tahu apa itu pendidikan,” tuturnya.

Dalam momentum bulan Ramadhan ini, PMII Tojo Una-Una mengimbau seluruh pihak untuk menjaga harmoni dan tidak mudah terprovokasi.

Baca juga: Mudik Gratis BUMN Lebaran 2025, Berangkatkan 4.704 Pemudik ke Kampung Halaman

Sulhan meminta juga agar semua pihak menahan diri serta mengutamakan sikap saling menghormati guna menjaga ketenangan di tengah masyarakat.

“Jangan sampai pernyataan seorang tokoh agama justru menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Kita harus tetap menjaga kesejukan dan toleransi,” jelasnya.