GLOBALSULTENG.COM, PALU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) telah siap menghadapi potensi lonjakan inflasi dan bencana hidrometeorologi menjelang lebaran idul fitri 2025.
Langkah ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dan antisipasi cuaca ekstrem yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (10/3/2025).
Baca juga: Respon BKD Sulteng soal Ramai Selebaran Tolak Penundaan Pengangkatan CPNS-PPPK Tahap 1 Tahun 2024
Rapat tersebut juga diikuti oleh Wakil Gubernur Sulteng Reny Lamadjido, Kadis Perdagangan dan Kepala perwakilan Bank Indonesia di ruang Polibu.
Kata Reny Lamadjido, pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Menurut Reny, lonjakan permintaan masyarakat jelang lebaran idul fitri 2025 berpotensi memicu inflasi, sehingga langkah antisipatif harus segera dilakukan.
“Kita harus memastikan stok pangan tetap aman dan harga-harga stabil menjelang lebaran idul fitri 2025,” ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga fokus pada mitigasi dampak cuaca ekstrem yang bisa menghambat distribusi barang dan aktivitas ekonomi.
“Perlu ada langkah antisipatif menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa memengaruhi distribusi logistik dan mobilitas warga,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Iksan Baharuddin Target 3 Tahun Menjabat Bawa Perubahan Nyata di Morowali
Reny menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen menyusun langkah strategis yang efektif untuk mengendalikan inflasi dan mitigasi dampak cuaca ekstrem.
“Dengan upaya ini, masyarakat diharapkan dapat merayakan lebaran idul fitri 2025 dengan aman dan nyaman tanpa ada kendala,” tuturnya.












