Seputar Sulteng

Sulawesi Tengah Cetak Surplus Perdagangan Luar Negeri US$ 720 Juta di Tahun 2024

Global Sulteng
×

Sulawesi Tengah Cetak Surplus Perdagangan Luar Negeri US$ 720 Juta di Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Editor: Rian Afdhal
Sulawesi Tengah Cetak Surplus Perdagangan Luar Negeri US$ 720 Juta di Tahun 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa Sulawesi Tengah terus menunjukkan performa positif di sektor perdagangan luar negeri. Foto: IST.

GLOBALSULTENG.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa Sulawesi Tengah terus menunjukkan performa positif di sektor perdagangan luar negeri.

Data terkini dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$720,05 juta pada Oktober 2024.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Oktober 2024, surplus mencapai US$8,35 miliar. Pada Oktober 2024, ekspor Sulawesi Tengah mencapai US$2,02 miliar, dengan kelompok komoditas besi dan baja menjadi andalan utama senilai US$1,23 miliar atau 70,76 persen dari total ekspor.

Baca juga: Jelang Tahun Baru 2025, Kapolri Mutasi 3 Kapolres Jajaran Polda Sulteng

Komoditas lainnya yang berkontribusi besar adalah bahan bakar mineral senilai US$238,76 juta (13,69 persen) dan nikel senilai US$179,66 juta (10,30 persen).

Dalam periode Januari-Oktober 2024, besi dan baja tetap mendominasi ekspor dengan nilai US$11,18 miliar (64,15 persen). Komoditas nikel dan bahan bakar mineral masing-masing mencatatkan nilai ekspor US$2,67 miliar, berkontribusi sekitar 15 persen dari total ekspor.

“Tiongkok terus menjadi pasar utama ekspor Sulawesi Tengah dengan nilai US$764,52 juta atau 43,82 persen dari total ekspor Oktober 2024. Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Taiwan (US$206,64 juta), India (US$150,99 juta), dan Vietnam (US$154,58 juta),” data BPS dikutip Senin (30/12/2024).

Secara kumulatif, ekspor ke Tiongkok dari Januari hingga Oktober 2024 mencapai US$7,23 miliar atau 41,48 persen dari total ekspor. Taiwan, India, Vietnam dan Korea Selatan melengkapi daftar lima besar negara tujuan ekspor dengan kontribusi masing-masing di bawah 11 persen.

Pelabuhan Bahodopi memegang peranan penting sebagai pintu keluar ekspor utama Sulawesi Tengah. Pada Oktober 2024, nilai ekspor melalui pelabuhan ini mencapai US$1,23 miliar atau 70,62 persen dari total transaksi. Pelabuhan lainnya seperti Kolonodale, Morowali, dan Luwuk juga berkontribusi, meskipun dalam skala lebih kecil.

Impor Mesin dan Bahan Bakar

Nilai impor Sulawesi Tengah pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$1,02 miliar, naik 21,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas impor terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$242,95 juta (21,94 persen), diikuti oleh bijih, kerak, dan abu logam senilai US$194,47 juta (18,98 persen), serta bahan bakar mineral senilai US$162,48 juta (15,86 persen).

Dari Januari hingga Oktober 2024, impor bahan bakar mineral menjadi yang tertinggi dengan nilai US$2,31 miliar, menyumbang 25,41 persen dari total impor. Tiongkok tetap menjadi pemasok utama barang impor Sulawesi Tengah dengan nilai US$3,93 miliar selama periode tersebut.

Pelabuhan Morowali menjadi pintu masuk utama barang impor Sulawesi Tengah. Pada Oktober 2024, nilai impor melalui pelabuhan ini mencapai US$957,24 juta atau 93,42 persen dari total impor. Secara kumulatif, sepanjang Januari-Oktober 2024, pelabuhan ini mencatat nilai impor sebesar US$7,30 miliar atau 80,16 persen dari total impor provinsi.

Kinerja ekspor yang jauh melampaui impor menjadikan neraca perdagangan Sulawesi Tengah tetap positif. Surplus bulanan tertinggi tercatat pada September 2024 dengan kenaikan 35,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca juga: Aktivitas Ilegal PT AKM di Poboya Palu, Pendapatan Miliaran Perbulan hingga Berpotensi Tak Rehabilitasi Lingkungan

Selama Januari-Oktober 2024, aktivitas ekspor dan impor mengalami fluktuasi, namun tetap memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan surplus perdagangan luar negeri yang terus berlanjut, Sulawesi Tengah memperkuat posisinya sebagai salah satu provinsi andalan Indonesia dalam sektor ekspor komoditas strategis. Pemerintah daerah terus mendorong efisiensi dan pengembangan infrastruktur untuk menjaga tren positif.