Ekonomi

Aset Perbankan Tembus Rp79,9 Triliun, OJK: Pertumbuhan Sulteng Stabil

Global Sulteng
×

Aset Perbankan Tembus Rp79,9 Triliun, OJK: Pertumbuhan Sulteng Stabil

Sebarkan artikel ini
Jurnalis: Moh Bimaz Al-GifariEditor: Rian Afdhal
Aset Perbankan Tembus Rp79,9 Triliun, OJK: Pertumbuhan Sulteng Stabil
Sektor jasa keuangan di Sulawesi Tengah (Sulteng) menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2025. Foto: GlobalSulteng.

GLOBALSULTENG.COM, TENTENA – Sektor jasa keuangan di Sulawesi Tengah (Sulteng) menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2025.

Hal itu ditandai dengan meningkatkan aset perbankan, simpanan masyarakat hingga pertumbuhan pesat jumlah investor pasar modal.

Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan - Geser ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Sulteng, Andri Arsasi, mengatakan tren positif ini menjadi sinyal ketahanan ekonomi daerah yang tetap terjaga di tengah dinamika nasional.

“Tentu, berdasarkan materi yang diunggah, sebagian besar indikator keuangan di Sulawesi Tengah menunjukkan pertumbuhan positif hingga September 2025,” ucapnya saat kegiatan Jurnalis Update Triwulan IV dan Media Gathering yang digelar di Torau Resort, Tentena, Kabupaten Poso, 7–9 Desember 2025.

Berdasarkan data OJK, total aset perbankan Sulteng mencapai Rp79,9 triliun, tumbuh 5,65% (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik menjadi Rp38,6 triliun, tumbuh 4,72% (yoy).

Kinerja intermediasi tetap kuat meski penyaluran kredit mengalami kontraksi ringan -0,64% (yoy) menjadi Rp58,64 triliun. Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat tinggi di angka 184,48%, sementara rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada posisi aman 1,62%.

Baca juga: OJK-Satgas PASTI Hentikan 1.840 Pinjol Ilegal dan Blokir 87 Ribu Rekening, Sulteng Masuk Area Pemantauan

Sektor perbankan syariah turut melanjutkan tren pertumbuhan. Aset syariah naik 18,05% menjadi Rp3,99 triliun, pembiayaan syariah meningkat 8,14% menjadi Rp2,39 triliun, dan DPK syariah tumbuh 18,37% menjadi Rp3,48 triliun.

Di pasar modal, investor Sulteng meningkat pesat menjadi 193.026 rekening, tumbuh 39% (yoy), dengan nilai transaksi saham mencapai Rp979,50 miliar per September 2025.

Andri juga menyoroti ketahanan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tetap menjadi penopang aktivitas ekonomi daerah.

Total kredit UMKM per September 2025 tercatat sebesar Rp17,39 triliun, mengalami kontraksi minor -0,40% (yoy), namun masih menunjukkan daya tahan sektor produktif.

Kualitas kredit UMKM juga berada dalam batas aman dengan NPL sebesar 3,69%, jauh di bawah ambang toleransi 5 persen.

“OJK mendorong intermediasi yang sehat dan inklusif, termasuk perluasan pembiayaan bagi UMKM agar aktivitas ekonomi masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.

Sementara, Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra, menambahkan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan menjadi kunci agar UMKM mampu mengakses pembiayaan yang sesuai, sekaligus mengelola risiko usaha dengan lebih baik.

Kegiatan Media Gathering ini memperkuat sinergi antara OJK dan insan pers dalam menghadirkan informasi keuangan yang akurat, edukatif, dan bermanfaat bagi masyarakat di Sulawesi Tengah.