GLOBALSULTENG.COM, PALU – Pegiat sosial dan HAM Sulteng Aulia Hakim menyebut perlu adanya evaluasi menyeluruh agar pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) memenuhi standar keamanan dan kesehatan pangan.
Hal ini disampaikan menyusul maraknya kasus keracunan para program MBG di sejumlah daerah termasuk di Sulteng.
“Harus ada role model pelaksana MBG yang dinilai dan telah memenuhi standar kredibilitas, semua prosesnya mesti teruji dan terjamin keamanannya,” kata Aulia saat diwawancara melalui via telepon, Minggu (2/10/2025).
Kata Aulia, tujuan MBG untuk memperbaiki gizi dan mencegah stunting sulit tercapai jika tak dilakukan pembenahan menyeluruh.
Menurutnya, pelaksana MBG seperti Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polda Sulteng dapat dijadikan contoh karena telah menerapkan standar pelaksanaan yang ketat dan terukur.
“Saya berharap seluruh pelaksana MBG di Indonesia dapat mencontoh langkah SPPG YKB Polda Sulteng agar kasus keracunan serupa tidak kembali terjadi dan program MBG benar-benar bermanfaat bagi peningkatan gizi anak-anak,” ucapnya.
Sementara, Kepala SPPG YKB Polda Sulteng, Aldi mengatakan lembaganya telah meraih penghargaan dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai Dapur Mandiri Terbaik 1 se-Sulteng, yang diterima pada 16 September 2025 di Jakarta.
Penghargaan itu menjadi bukti komitmen SPPG YKB dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan gizi anak.
“Setiap hari sebelum makanan disalurkan, kami melakukan uji cepat terhadap kandungan formaldehida, nitrit, arsen dan sianida untuk memastikan seluruh menu aman dikonsumsi,” ujarnya.
Diketahui, SPPG YKB Polda Sulteng melayani sedikitnya 3.400 siswa penerima manfaat dari enam sekolah di Kota Palu, diantaranya SDN Inpres Bumi Sagu, TK Bhayangkari 01 Palu, SMP Negeri 1 Palu, SD Negeri 15 Palu, TK Bhayangkari Polresta Palu, dan SMA Negeri 1 Palu.
Operasional dapur dimulai sejak pukul 04.00 WITA hingga pendistribusian makanan pada pukul 11.00–13.00 WITA.
Baca juga: Polisi Belum Periksa Satu Ponsel Pasca Kematian Afif Siraja
Bahan baku yang digunakan dipasok dari pedagang lokal di pasar tradisional untuk membantu pemberdayaan UMKM.
Pemilihan bahan pangan juga mengutamakan kualitas, seperti penggunaan beras premium, minyak goreng Bimoli dan kecap Bango.
Selain itu, SPPG YKB juga menerapkan standar higienitas dan sanitasi tinggi, serta telah melaksanakan sertifikasi penjamah makanan bagi 30 karyawan, ahli gizi dan relawan pada 25 Oktober 2025 di Sriti Convention Hall Palu.












