GLOBALSULTENG.COM, PALU – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melaksakan gerakan penanaman 10.000 bibit mangrove di Pantai Dupa Layana, Teluk Palu pada 28 Oktober hingga 1 November 2025.
Aksi penanaman mangrove di teluk palu ini menggandeng generasi muda dan komunitas lingkungan sebagai bagian dari komitmen perusahaan mengurangi jejak karbon melalui penghijauan pesisir.
Direktur CSR dan Environmental PT IMIP Dermawati, mengatakan kegiatan bertema “Pemuda Pemudi Tanam Mangrove” ini tidak hanya memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, tetapi juga menjadi bagian dari rangkaian “Road to COP30 2025” menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB di Belem, Brazil.
Baca juga: 22 Honorer di Sulteng Batal Terima SK PPPK Tahap II, BKD Sebut Perlu Dilakukan Investigasi
“Gerakan ini melibatkan berbagai komunitas dan mahasiswa, seperti Mangrovers Palu, Sylva Indonesia PC Untad, SIMAK Fahutan Untad, Trash Ranger Sulteng, Himadipa FKIP Untad, serta pelajar dan pemuda Kota Palu.Kami ingin menunjukkan bahwa langkah kecil anak muda bisa membawa dampak besar bagi lingkungan,” ucap Dermawati, Senin (3/11/2025).
Kata Dermawati, aksi penanaman mangrove ini merupakan komitmen jangka panjang perusahaan untuk menekan emisi karbon.
“Mungkin hasilnya belum langsung terasa, tapi beberapa tahun ke depan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat pesisir, kami menargetkan hingga tahun 2026 nanti, IMIP menanam total 150.000 bibit mangrove di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua NGO Mangrovers Palu, Ismail menjelaskan metode penanaman yang disesuaikan dengan kondisi substrat pasir berbatu di Pantai Dupa Layana.
“Bibit mangrove ditanam sedalam sekitar 10 sentimeter dari pangkal tanaman, dan polybag-nya harus dikumpulkan di kantong sampah yang disediakan agar lokasi tetap bersih,” tuturnya.
Berdasarkan hasil pantauan, sekitar 100 bibit mangrove telah berhasil ditanam di hari pertama dan kegiatan akan terus berlanjut hingga seluruh 10.000 bibit tertanam.
PT IMIP sebelumnya juga aktif melakukan rehabilitasi lingkungan pesisir di sekitar kawasan industrinya di Morowali.
Baca juga: Pegiat Sosial Sebut SPPG YKB Polda Sulteng Bisa Jadi Contoh untuk Evaluasi Program MBG
Sejak 2020, perusahaan telah menanam 20.000 bibit mangrove jenis Rhizophora stylosa dan Bruguiera sp di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, dengan tingkat kelulushidupan mencapai 90 persen.
Bahkan baru-baru ini, IMIP juga menanam 24.000 pohon mangrove di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Melalui program konservasi mangrove ini, PT IMIP menegaskan perannya tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga sebagai agen perubahan lingkungan yang konsisten mendorong pemulihan ekosistem pesisir dan pelibatan aktif generasi muda dalam aksi iklim.












