GLOBALSULTENG.COM – Forum Petani Merdeka (FPM) Dongi-Dongi terus memperjuangkan agar wilayah tersebut menjadi desa definitif di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Hal itu disampaikan Ketua FPM Irzam Masi kepada GlobalSulteng pada Senin 6 Oktober 2025.
Menurut Irzam, pihaknya terus melakukan silaturahmi bersama masyarakat, para tokoh adat, pemuda dan agama agar berkolaborasi memperjuangkan Dongi-Dongi menjadi desa definitif.
Kata Irzam, Dongi-Dongi adalah wilayah di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang merupakan cagar biosfer dunia dan perlu dijaga serta dilindungi.
Baca juga: Persipal Takluk di Kandang Sendiri, PSS Sleman Pesta Gol di Stadion Gawalise Palu
Lebih lanjut, warga Dongi-Dongi sampai saat ini masih memperjuangkan wilayah pertanian seluas 7.216 hektare yang masuk dalam enklave TNLL.
Adapun dari luas lahan tersebut, 1.531 hektare diantaranya telah dibebaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Semoga ke depan perjuangan ini dapat terwujud, baik terkait lahan pertanian maupun status desa definitif, keberadaan FPM menjadi wadah bagi masyarakat Dongi-Dongi untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-haknya,” ucapnya.
Olehnya, Irzam mengimbau agar seluruh warga menjaga kondusifitas wilayah demi mewujudkan Dongi-Dongi menjadi desa definitif.
“Saya mengimbau agar kita tetap bersatu menjaga suasana kondusif di Dongi-Dongi, kami berterima kasih kepada aparat yang selalu hadir di tengah warga melalui kegiatan sosialisasi, membangun silaturahmi dan menjaga keamanan serta ketertiban,” ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sulteng Syarifudin Hafid Serap Aspirasi Petani di Desa Lambelu Morowali
Sementara itu, warga Dongi-Dongi berharap agar pemerintah segera menetapkan Desa Ngata Katuvua Dongi-Dongi menjadi desa definitif. Saat ini, wilayah tersebut masih berstatus desa persiapan sejak Januari 2022.
Mereka menilai, penetapan desa definitif akan mempercepat pemenuhan hak-hak dasar masyarakat serta mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga, baik penduduk asli maupun para pendatang yang telah lama bermukim di Dongi-Dongi.
