GLOBALSULTENG.COM, POSO – Gubernur Sulteng Anwar Hafid menyerahkan Sertifikat Hak Milik (SHM) bagi warga transmigrasi di Desa Kancu’u, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, Jumat (19/11/2025).
Penyerahan ini disebut sebagai langkah konkret penyelesaian konflik agraria yang selama bertahun-tahun belum tuntas.
“Masalah tanah bertahun-tahun tidak selesai, bisa kita dapat solusinya, salah satu penyelesaian konflik itu adalah yang kita laksanakan sore hari ini,” ucap Anwar Hafid.
Kata Anwar Hafid, kehadirannya bukan hanya menyerahkan sertifikat, tetapi juga mendengar langsung aspirasi masyarakat. Dia menekankan pentingnya dialog agar program pembangunan di Poso benar-benar sesuai kebutuhan warga transmigrasi.
Baca juga: Pemkab Morowali dan Kejari Sepakat Terapkan Restorative Justice
“Alasan saya datang ke sini, saya mau lihat langsung, mau berdiskusi, berdialog dengan masyarakat setelah sertifikat jadi apalagi yang harus kita kerjakan,” ujarnya.
Anwar Hafid menyebutkan, hingga saat ini baru 140 bidang lahan transmigrasi yang berhasil diterbitkan sertifikatnya, sementara 60 bidang masih dalam proses.
Adapun lahan dua belum ada yang disertifikasi. Ia menargetkan agar penyelesaian lahan rampung pada 2025.
“Anggarannya sudah kita siapkan, kalau bisa, tahun ini selesai, jangan menyebrang tahun,” tuturnya.
Selain urusan sertifikat, Anwar Hafid juga menyoroti kondisi mendasar di Desa Kancu’u, seperti jalan masuk yang rusak, belum adanya listrik, sekolah tidak layak, jembatan penghubung rusak, hingga keterbatasan air bersih.
Ia menegaskan, kebutuhan dasar ini harus segera dipenuhi melalui sinergi pemerintah daerah dan pihak swasta. Bahkan, ia mengingatkan kewajiban perusahaan perkebunan untuk menyerahkan 10 persen HGU kepada masyarakat.
“Kalau selesai HGUnya, bapak punya kewajiban 10 persen harus diserahkan kepada masyarakat di sini melalui Bupati Poso,” jelasnya.
Anwar Hafid menegaskan komitmennya memperbaiki infrastruktur, terutama akses jalan. Ia menjamin pada 2026 jalan menuju Desa Kancu’u sudah diperbaiki bersama penyediaan listrik, perbaikan sekolah, dan pembangunan jembatan.
“Minimal kalau bukan 2025, tahun 2026 jalan, lampu, sekolah, dan jembatan bisa diwujudkan,” katanya.