GLOBALSULTENG.COM, DONGGALA – Tim SAR resmi menutup operasi pencarian bocah hanyut di sungai Desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.
Hal itu dibenarkan juga oleh Kakansar Palu Andrias Hendrik Johannes saat dikonfirmasi GlobalSulteng melalui pesan whatsapp, Sabtu (15/6/2024).
“Penutupan operasi pencarian sudah di musyawarahkan dengan pihak keluarga dan pemerintah setempat,” ucapnya.
Penutupan operasi pencarian bocah hanyut di Donggala sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Baca juga: Tungku Smelter PT ITSS Meledak Lagi, 2 Korban Dilarikan ke RSUD Morowali
“Sesuai SOP, pencarian dilakukan 7 hari, apabila tidak ditemukan, maka operasi pencarian kami tutup pada 13 Juni 2024,” ujarnya.
Diberitakak sebelumnya, seorang bocah bernama Findi dibakarkan hanyut saat hendak menyebrangi sungai di Desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.
Hal itu dibenarkan juga oleh Kakansar Palu Andrias Hendrik Johannes saat dikonfirmasi GlobalSulteng melalui pesan whatsapp, Sabtu (8/6/2024).
Andrias menjelaskan, mulanya korban sedang mandi bersama ayahnya di sungai Sinotu pada Kamis 6 Juni 2024. Kemudian, usai mandi korban hendak pulang terlebih dahulu.
“Saat menyeberang, korban jatuh, sempat terlihat oleh ayahnya dan berusaha mengejar tetapi karena arus sungai deras, anaknya pun hanyut terbawa arus,” ucapnya.
Kata Andrias, pihak keluarga dan pemerintah setempat telah dilakukan upaya pencarian bocah di Donggala itu tetapi masih nihil (belum ditemukan).
“Saat adanya laporan, kami langsung menerjunkan 6 personel untuk mencari korban,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya dibantu babinsa, BPBD, Pemerintah Desa dan masyarakat setempat saat pencarian bocah di Donggala tersebut.
“Tim SAR melakukan penyisiran single tracking disepanjang sungai Pakava dengan area titik jalan yang telah ditentukan dalam rencana operasi SAR (Renop),” tuturnya.