GLOBALSULTENG.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar upacara tradisi pengambilan air suci, Jumat (7/6/2024).
Upacara tradisi pengambilan air suci itu dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulteng Brigje Pol Soeseno Noerhandoko.
Menurut Soeseno, upacara tradisi pengambilan air suci bertujuan untuk mengenang nilai-nilai leluhur dan meningkatkan makna peringatan hari Bhayangkara pada 1 juli 2024.
Katanya, air suci ini bukan sekedar simbol, tetapi wujud dari kesucian serta kesetiaan dalam menjalankan tugas pokok sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Baca juga: 2 Kapolsek Jajaran Polresta Palu Dimutasi, Ini Penggantinya
Tradisi pengambilan air suci yang digunakan untuk pemuliaan pataka Polda Sulteng Wira Dharma Brata dilaksanakan seluruh Polda jajaran dan akan disatukan menjadi air nusantara serta digunakan sebagai pensucian panji-panji Tribrata di Mabes Polri.
“Dalam setiap tetes air suci ini terkandung makna semangat pengorbanan, dedikasi dan keberanian para pahlawan yang telah mengabdikan hidupnya demi menjaga kedamaian serta keamanan di negeri ini,” ucapnya.
Dia berharap, agar seluruh personel Polda Sulteng bisa terus menjaga semangat dan integritas dalam menjalankan tugas.
Diketahui, upacara tradisi pengambilan air suci dimulai dengan penyerahan 2 buah kendi oleh Wakapolda Sulteng ke 2 personel Satbrimob dan Ditsamapta Polda Sulteng.
Baca juga: Silaturahmi ke Sakinah Aljufri, Hidayat Lamakarate Sebut Satu Partai Lagi
Air suci yang dipakai dalam upacara tradisi diambil dari sumber mata air sungai Wentira Kebun Kopi, Kabupaten Donggala.
Nantinya, satu kendi diperuntukkan untuk mencuci Pataka Wira Dharma Brata dan satunya lagi dibawa ke Mabes Polri digabungkan dengan air suci dari berbagai daerah lainnya untuk pencucian panji-panji Polri.