GLOBALSULTENG.COM, POSO – Hannah Asa Indonesia kembali membuka wadah kepada pelaku UMKM dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Kelompok Perempuan dalam literasi keuangan dan kewirausahaan.
Hal ini disebabkan adanya potensi yang begitu besar UMKM tapi seringkali terkendala oleh kelemahan-kelemahan yang dimiliki.
Seperti keterbatasan modal, rendahnya pendidikan, lemahnya sistem pengendalian manajemen, lemah daya saing, profesionalisme pengelolaan usaha dan kesulitan dalam akses keuangan.
Adanya hal tersebut, Hannah Asa Indonesia berupaya mendorong KP agar lebih terampil dalam literasi keuangan dan kewirausahaan.
Pelatihan literasi keuangan dan kewirausahaan dilaksanakan sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan untuk mengelola usaha dengan penuh tanggung jawab, konsisten, percaya diri, kreatif, kritis, dan solutif, termasuk kemampuan untuk beradaptasi dalam berbagai kondisi usaha.
Founder Hannah Asa Indonesia, Mardiyah mengatakan, Hannah Asa Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa konsultan keuangan berbasis syariah dan menerapkan prinsip Islam dalam implementasinya.
Baca juga: Dandim 1306/Kota Palu dan Kasrem 132/Tadulako Berganti
“Hannah Asa Indonesia hadir untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa di Sulawesi Tengah (Sulteng),” ucapnya, Sabtu (9/3/2024).
Salah satu tujuan pelatihan Hannah Asa Indonesia adalah rumah produksi Kelompok Wanita Tani (KWT) Ranta Manoba, Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso.
Kelompok Usaha Perempuan itu berada di bawah binaan dari Forest Programme III-Sulawesi.
Disisi lain, Kepala Seksi Wilayah II Palu Balai PSKL M Mugni Budi Mulyono menyampaikan, wilayah Sulawesi sebagai salah satu (Project Implementation Unit) PIU Forest Progamme III-Sulawesi.
Kata Mugni, secara umum implementasi Forest Programme III-Sulawesi ditujukan untuk meningkatkan pengelolaan kawasan pelestarian alam di aulawesi Tengah.